Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Novel Coronavirus (2019-nCoV) nasehat untuk masyarakat dari WHO

Rekomendasi standar WHO bagi masyarakat umum untuk mengurangi paparan dan penularan terhadap berbagai penyakit sebagai berikut, yang meliputi kebersihan tangan dan pernapasan, dan praktik keamanan pangan:

  • Sering-sering mencuci tangan menggunakan cairan cuci tangan berbasis alkohol atau sabun dan air;
  • Bila batuk dan bersih tutupi mulut dan hidung dengan siku yang ditekuk atau tisu - buang tisu segera dan cuci tangan.
  • Hindari kontak erat dengan orang yang demam dan batuk.
  • Jika anda demam, batuk dan sulit bernapas segera berobat dan ceritakan tentang riwayat perjalanan terakhir Anda kepada petugas kesehatan;
  • Bila mengunjungi pasar hewan di daerah yang mengalami kasus novel coronavirus, hindari kontak langsung yang tidak dilindungi dengan hewan dan permukaan yang kontak dengan hewan;
  • Hindari konsumsi produk binatang yang mentah atau setengah matang. Daging, susu atau organ binatang mentah harus ditangani dengan hati-hati, untuk menghindari kontamisasi silang dengan makanan yang tidak dimasak sebagaimana praktek keamanan makanan yang baik;


Sumber: Novel Coronavirus (2019-nCoV) advice for the public

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan