Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Sedekah Sebagai Bukti Keimanan - Hadits ke-23 Arba’in Nawawi – Ustadz Suriani Jiddy, Lc






Sedekah adalah bukti nyata adalah sedekah sebagai bukti keimanan.

Sedekah berasal dari bahasa Arab – shidiq yang artinya benar, lawannya kazib, dusta.

Sedekah bukti nyata benarnya iman. Iman yang benar adalah sejalan antara keyakinan, ucapan dan perbuatan.

Secara umum sedekah adalah menginfakkan harta di jalan Allah.

Zakat itu disebut sedekah.

Tasbih, tahmid, tahlil, menyuruh kebaikan, melarang keburukan, hubungan intim adalah sedekah.
Nabi pernah bertanya kepada para sahabat tentang orang yang bangkrut (muflis), menurut Nabi mereka adalah orang yang banyak kebaikan, pahala jerih payahnya habis karena berbuat kezaliman (mencela, mencaci, membunuh fisik / karakter).

Nabi juga pernah bertanya tentang orang yang paling cerdas, menurut Nabi orang yang pintar adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling banyak membuat persiapan untuk kematian tersebut.

Proses deislamisasi bahasa: upaya musuh Islam untuk menjauhkan kaum Muslimin dari pemahaman yang benar dengan mengubah istilah Islam menjadi makna yang jauh dari makna aslinya.

Contoh dalam aturan disebutkan bahwa calon kepada daerah harus orang yang bertakwa. Dalam definisi Qur’an, takwa ada unsur iman kepada Allah. Namun makna itu dalam aturan Cuma berarti percaya pada Tuhan, meskipun tuhannya adalah berhala.

Ilmu mengantarkan pada Allah, Nabi dan Qur’an. Ilmu itu adalah apa-apa yang dibawa oleh para sahabat.

Ilmu sekarang Cuma dianggap sebagai informasi. Informasi tidak selalu bisa dianggap sebagai ilmu.
Iman bukan hanya tidak percaya. Sila pertama adalah tauhid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan