Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Dunia mulai mendukung Palestina

 Ketika ketika masih kecil, saya pernah membaca novel tentang perjuangan orang Yahudi untuk bisa mendirikan negara Israel. Waktu itu niatnya cuma ingin belajar bahasa Inggris dengan membaca novel.

Tapi setelah banyak membaca tentang kegigihan bangsa Yahudi mendirikan negara Israel, barulah saya menyadari bahwa itu adalah bagian dari propaganda Israel. Jadi upaya untuk mendirikan negara Israel ditempuh dengan berbagai macam cara, mulai dari diplomasi sampai melakukan kekerasan.

Setelah mereka mendeklarasikan kemerdekaannya, maka mereka mulai melakukan hal-hal dapat membenarkan berbagai kekerasan yang mereka lakukan. Pada mulanya mereka berhasil membuat gerakan perlawanan PLO sebagai organisasi teroris. Tapi kemudian PLO diakui sebagai perwakilan dari Palestina. Ketika PLO bisa dibungkam, maka muncullah Hamas.

Saat ini Hamas dan sayap militernya disebut sebagai organisasi teroris, kelak hal ini pun akan berubah. 

Upaya yang mereka lakukan agar opini terhadap Israel selalu bersifat positif sejauh ini cukup berhasil. Namun dengan adanya media sosial dan berbagai media online lainnya, maka makin sulit bagi Israel untuk menyembunyikan kejahatan yang sudah mereka lakukan bagi masyarakat Palestina. 

Gerakan "The Boycott, Divestment, Sanctions (BDS)" berhasil menarik simpati dari negara-negara Barat. Hal ini sangat merepotkan lobi-lobi Israel di luar negeri.

Sekarang sudah banyak buku dan novel yang ditulis tentang Palestina. Sudah banyak film dokumenter yang dibuat tentang Palestina. Sudah banyak syair atau puisi yang dibuat tentang Palestina. 

Sudah banyak gerakan mahasiswa di berbagai negara Barat  yang mendukung Palestina. Namun perlu waktu yang cukup lama lagi untuk membuat gerakan ini betul-betul punya kekuatan untuk bisa menekan Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan