Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Dunia mulai mendukung Palestina

 Ketika ketika masih kecil, saya pernah membaca novel tentang perjuangan orang Yahudi untuk bisa mendirikan negara Israel. Waktu itu niatnya cuma ingin belajar bahasa Inggris dengan membaca novel.

Tapi setelah banyak membaca tentang kegigihan bangsa Yahudi mendirikan negara Israel, barulah saya menyadari bahwa itu adalah bagian dari propaganda Israel. Jadi upaya untuk mendirikan negara Israel ditempuh dengan berbagai macam cara, mulai dari diplomasi sampai melakukan kekerasan.

Setelah mereka mendeklarasikan kemerdekaannya, maka mereka mulai melakukan hal-hal dapat membenarkan berbagai kekerasan yang mereka lakukan. Pada mulanya mereka berhasil membuat gerakan perlawanan PLO sebagai organisasi teroris. Tapi kemudian PLO diakui sebagai perwakilan dari Palestina. Ketika PLO bisa dibungkam, maka muncullah Hamas.

Saat ini Hamas dan sayap militernya disebut sebagai organisasi teroris, kelak hal ini pun akan berubah. 

Upaya yang mereka lakukan agar opini terhadap Israel selalu bersifat positif sejauh ini cukup berhasil. Namun dengan adanya media sosial dan berbagai media online lainnya, maka makin sulit bagi Israel untuk menyembunyikan kejahatan yang sudah mereka lakukan bagi masyarakat Palestina. 

Gerakan "The Boycott, Divestment, Sanctions (BDS)" berhasil menarik simpati dari negara-negara Barat. Hal ini sangat merepotkan lobi-lobi Israel di luar negeri.

Sekarang sudah banyak buku dan novel yang ditulis tentang Palestina. Sudah banyak film dokumenter yang dibuat tentang Palestina. Sudah banyak syair atau puisi yang dibuat tentang Palestina. 

Sudah banyak gerakan mahasiswa di berbagai negara Barat  yang mendukung Palestina. Namun perlu waktu yang cukup lama lagi untuk membuat gerakan ini betul-betul punya kekuatan untuk bisa menekan Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan