Menghapal Qur'an seperti orang yang naik gunung - Ustadz Abdul Aziz Abdur Rouf, Al-Hafidz, Lc
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Beda kalau yang bicara adalah orang yang sudah hapal Qur'an dan mengajarkannya. Beliau memberi banyak sekali tip-tip yang menarik dalam menghapalkan Qur'an.
Beliau mengamini semua sikap orang dalam berinteraksi bersama dengan Qur'an baik itu:
- Belajar membaca
- Membaca
- Menghapal
- Membaca terjemah
- Membaca tafsir
- Mengajarkan Qur'an
Ketika ditanya tentang bagaimana memotivasi anak untuk menghapal Qur'an. Beliau mengingatkan bahwa menghapal Qur'an ini bukan perlombaan. Tidak ada bahasa gagal dalam menghapal Qur'an.
Beliau mengajak kita untuk bersabar bersama Qur'an, sampai setan bosan untuk menggoda.
Beliau mengajak para orang tua untuk bisa membentuk lingkungan Qur'an di rumah masing-masing.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!