Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Tahun 2015 Indonesia menyumbang 5,75% sampah plastik ke laut

 

Sumber: https://ourworldindata.org/ocean-plastics

Melihat kondisi di atas, ada baiknya kita mulai mengurangi penggunaan plastik sebisa mungkin. Kita bisa mulai dengan membawa termos atau botol air ke kantor. Beberapa toko di Kuala Kapuas sudah mulai menawarkan untuk menggunakan kantong pembawa barang yang tidak terbuat dari plastik. Sudah ada juga hadiah yang dikirimkan yang berupa tas yang tidak terbuat dari plastik.

Upaya kota tetangga, Banjarmasin yang mengharuskan toko-toko menyediakan kantong yang dapat didaur ulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas