Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Dampak Positif dan Negatif Aplikasi TikTok di Kalangan Pelajar

Ditulis oleh: Fasihal Fuadi (Mahasiswa IAIN Palangka Raya)

Media sosial TikTok adalah media yang berupa audio visual. Media ini sebuah media sosial yang dapat dilihat juga dapat didengar oleh banyak orang. Banyak pengguna dari media sosial ini yang berasal dari kalangan pelajar. Pelajar begitu senang menggunakan media sosial TikTok ini karena bagi mereka media sosial ini bisa menghibur dikala bosan.

Adanya media sosial memberikan hiburan bagi setiap orang untuk menghilangkan rasa lelahnya atau rasa bosannya. Bahkan mereka bisa tertawa bahagia jika sedang menggunakan media sosial. Salah satu yang membuat mereka bisa tertawa bahagia yakni media sosial TikTok. 

Pada saat ini TikTok menjadi incaran aplikasi media sosial bagi anak-anak dalam pembuatan video pendek. TikTok memiliki pengaruh positif maupun negatif bagi anak. Tayangan TikTok akan menjadi pengetahuan baru bagi anak-anak. Anak-anak dapat meniru atau menggunakan Tik Tok dengan gaya hidupnya masing masing dengan meniru contoh yang ada di dalam video pendek. Dari segi positif sendiri aplikasi TikTok memiliki beberapa manfaat untuk remaja yaitu;

1.     Sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendorong kreativitas dalam berkarya.

2.     Aplikasi untuk mengekpresikan  kreativitas khususnya dalam pembuatan video. Aplikasi TikTok sendiri merupakan platform untuk membuat video dengan efek spesial, unik dan mudah. TikTok juga menyuguhkan berbagai macam musik untuk latar video, sehingga penggunanya dapat menciptakan video yang lebih menarik.

3.     Aplikasi TikTok ini juga berbasis video dan musik, dan dapat melatih diri remaja atau anak anak untuk mengasah skil editing video, untuk konten-konten yang lebih bermanfaat.

 Disamping poin positif, TikTok juga memiliki banyak dampak negatif untuk remaja. Sudah banyak artikel yang membahas tentang dampak negatif dari TikTok. Sampai Kominfo harus memblokir aplikasi TikTok di Indonesia. Beberapa dampak negatif dari TikTok adalah:

1.    Secara tidak langsung TikTok menjadi penyebab generasi remaja untuk suka bergoyang ria. Apabila anda termasuk seseorang yang sering aktif di Instagram, pastinya anda akan menjumpai beberapa netizen berbagi video yang dibuat dengan aplikasi TikTok ini. Ada yang biasa saja, dan ada yang luar biasa. Luar biasa keterlaluan. Bahkan ada beberapa remaja dan anak-anak bergoyang ria secara tidak wajar.

2.   Membuat video yang tidak sewajarnya. Pembuat video TikTok tidak hanya melibatkan remaja saja, tapi juga anak-anak kecil demi respon yang banyak dari netizen. Mereka berani bernyanyi lagu dan berakting seperti orang dewasa.

3.   Apabila ini dianggap sebagai media hiburan, maka YouTube lebih baik. Memang benar tujuan aplikasi ini murni untuk hiburan. Tapi hiburan yang berlebihan juga tidaklah benar. Kita mungkin sudah akrab dengan berbagai berita viral, yang menghebohkan alias miris, yang melibatkan aplikasi ini. Sebenarnya kita dapat mengasah kemampuan menjadi video creator langsung dengan aplikasi-aplikasi yang lebih memadai.

4.  Terdapat banyak video yang tidak pantas. Hal ini menjadi contoh yang tidak baik bagi perilaku remaja dan anak jaman sekarang. Mungkin kita juga sudah sama-sama tahu banyaknya video dengan aksi-aksi yang tidak pantas di lakukan penggunanya yang melenceng kepada penistaan agama. Seperti membuat video berjoged bersama saat melaksanakan sholat. Ironisnya banyak akun yang mengunggah video sejenis tanpa mereka menyadari bahwa video yang mereka tiru itu bukanlah hal yang pantas untuk ditiru. Bila ditiru, dapat membuat kenakalan anak jaman sekarang semakin beragam. 

     Dalam hal ini diperlukan peran keluarga dan peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya dengan memberikan pengarahan pada anak yang kecanduan TikTok. Belum lagi adanya kasus-kasus lain yang memberikan dampak negatif pada penggunanya karena melakukan aksi yang kurang baik. Yang pada akhirnya merugikan diri sendiri.

5.     Seseorang menjadi terlalu kreatif demi video yang lucu dan menarik sehingga tidak mampu menilai mana yang pantas dan mana yang tidak. Banyak remaja yang memang kreatif dalam membuat video agar bisa mendapat banyak respon dari orang lain. Tapi mereka menjadi seperti tidak berpikir dahulu sebelum merekam apa yang mereka lakukan. Mungkin mereka hanya berpikir bagaimana cara membuat video yang "ok", bagus, menarik dan banyak respon dari penonton tanpa peduli dengan apa yang mereka tampilkan itu baik atau buruk untuk orang lain maupun dirinya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan