Muslim Yang Seharusnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Ditulis oleh: Ananda Aly Faza (Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Semester 1 IAIN Palangkaraya)
Kehidupan Islam masa kini
mengalami turbulensi yang parah. Hal ini berdampak sangat besar terhadap
kondisi umat Islam. Tak sedikit umat Islam yang kemudian justru mengidap
Islamophobia. Sebagai seorang muslim marilah kita bertanya kepada diri kita
sendiri, sudah seberapa pantas keIslaman kita?
Ketika Islam disebut, tak
sedikit umat Islam yang justru minder dan tertular Islamophobia yang memandang Islam
dengan berbagai stereotif seperti teroris, ekstrimis, fundamentalis, dan
segenap fakta buruk yang semakin menjatuhkan nama baik Islam di mata dunia. Menurut
Prof Dr Azyumardi Azra, Islamofobia tak hanya bertahan, tapi cendeung meningkat
di amerika serikat sejak awal millennium baru yang terus berlanjut, khususnya
pada masa pemerintahan Presiden Donald Trumph.
“Virus” Islamophobia yang
mengakar di barat dan berbagai belahan dunia lain, tak bisa dilepaskan dari Hollywood
yang senantiasa menampilkan tokoh-tokoh berjenggot, bergamis, bersorban dan
lain-lain sebagai pencitraan Islam sebagai tokoh teroris, ekstrimis dan
pelaku-pelaku kejahatan brutal lainnya.
Hal yang sama akan kita
dapati ketika kita melakukan searching di internet dengan kata kunci teroris,
maka yang muncul adalah wajah-wajah yang identic dengan Islam atau Timur Tengah.
Kondisi Islamophobia yang
menimpa sebagian umat Islam ini terjadi karena kurangnya pemahaman dan
pengenalan mereka terhadap agama yang dianutnya. Kebanyakan penganut Islam yang
mengidap Islamophobia ini tidak melaksanakan ajaran-ajaran Islam dalam
kesehariannya. Bagi yang, perempuan banyak yang tidak peduli dengan batasan
auratnya dan bergaul bebas dengan lelaki lain yang bukan muhrimnya. Hal itu
juga menimpa kaum prianya yang mudah mengabaikan kewajiban shalat lima waktu.
Bahkan saat Jumat tiba mereka pun juga tidak menunaikan shalat Jumat berjamaah
tanpa alasan yang dibenarkan.
Sementara itu, tidak
sedikit orang-orang non muslim yang berpikiran maju dan terbuka, ketika Islam disebutkan
mereka memandangnya dengan pandangan positif dan beranggapan bahwa agama yang
seharusnya dianut oleh semua orang adalah Islam. Karena berdasarkan kenyataan
sejarah dan pandangan objektifnya terhadap ajaran Islam yang tercantum dalam Al
Qur’an maupun Al Hadits.
Salah satunya adalah
pernyataan Mutah Napoleon Bale, seorang rapper kelas dunia yang memutuskan
memeluk Islam karena fakta-fakta kemanusiaan dan kedamian yang ia dapati dalam
lingkungan masjid. Selama kariernya menjadi seorang rapper, Mutah mengakui
baahwa ia bisa memenuhi semua kebutuhan dan keinginan hidupnya. “Namun saya
merasa kosong dan tidak mengetahui tujuan hidup saya di dunia itu. Harta yang
berlimpah itu hanya saya habiskan untuk bermabuk-mabukkan demi menghilangkan
kegelisahan dan ketakuan saya menjalani kehidupan ini.”
Kisa Mutah bisa disimak di
link https://www.youtube.com/watch?v=1vA89VUBrgM
Sebagai seorang muslim,
kita harus menyakini bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Apa buktinya? Coba kita perhatikan, Islam berasal dari akar kata salam yang berarti damai atau
kedamaian.
Dalam bahasa Arab, Islam
berasal dari kata istislaam yang berarti berserah diri. Dari arti katanya
saja kita sudah dapat mengartikan bahwasanya Islam itu
adalah agama yang damai, bukan teroris, ekstrimis ataupun fundamentalis sebagaimana
klaim Hollywood dan para pembenci Islam lainnya.
Ajaran Islam sangat
teliti, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi semua ada tata caranya atau
ilmunya dalam Islam. Sebelum tidur seorang muslim dianjurkan untuk berwudhu
lalu berdoa, dan masih banyak sunnah-sunnah yang
diajarkan Rasulullah.saw.
Dikutip Wikipedia, agama berperan sangat penting dalam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Agama dan beragama adalah satu kesatuan namun memiliki makna yang berbeda. Agama merupakan sebuah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakekat kemanusiaannya Sedangkan beragama merupakan prinsip yang mendukung kebebasan individu atau masyarakat, untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi atau umum. Nah sekarang penulis akan menjelaskan apa peran agama Islam dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya agama Islam bertujuan untuk mengesakan Tuhan dan menjadikan manusia sebagai mahluk yang beradab dan berbudi luhur, Islam menyuruh manusia untuk mendirikan salat, karena dengan salat itulah cara kita untuk berinteraksi kepada tuhan yaitu Allah SWT. Islam dalam kehidupan juga berperan untuk sebagai penuntun pada jalan yang benar sesuai apa yang ada didalam pedoman hidup umat Islam yaitu Al-qur’an surah Al-fatihah ayat 6-7 yang artinya “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.
Islam juga berperan sebagai
rambu – rambu atau peraturan dalam kehidupan kita, seperti halnya dalam kita sebagai warga negara yang juga ada peraturannya untuk ditaati dan apabila kita tidak
menaati peraturan tersebut kita akan dihukum sesuai syarat yang berlaku. Islam
memberi peraturan-peraturan tersebut juga untuk kebaikan diri umat itu
tersendiri. Contohnya: Islam mengharamkan manusia untuk memakan ataupun meminum
sesuatu yang haram, seperti memakan babi ataupun meminum minuman keras dan sebagainya.
Mungkin beberapa orang berpendapat memakan babi adalah hal yang biasa saja
begitupun meminum minuman keras. Tapi menurut penelitian, daging babi mempunyai banyak
bakteri didalam tubuhnya yang apabila kita mengonsumsinya dapat menimbulkan
penyakit. Begitu pula meminum minuman keras sangat banyak sekali hal-hal merugikan yang
timbul apabila mengonsumsinya yaitu menyebabkan kerusakan saraf, gangguan
jantung, menurunkan kecerdasan, mengganggu fungsi hati, dan masih banyak lagi. Mungkin
pada zaman sekarang sebagian orang sudah menganggap hal hal yang sebenarnya
merugikan diri mereka sendiri secara tidak sadar mereka membenarkan hal
tersebut. Sampai sampai ketika ada teman atau orang sekitarnya memberi tahu apa
yang terbaik untuk dirinya dia malah membantah hal tersebut.
Diera sekarang sangat mudah sekali
menemukan hal-hal atau ajaran Islam yang sudah mulai menjauh dari syariat. Maka
dari itulah kita khususnya umat Islam seharusnya bisa melestarikan
kebiasaan-kebiasaan yang baik, baik itu kebaikan yang bersifat untuk individu
atau non individu. Kita sebagai umat muslim harus membangun ilmu yang mapan,
tidak hanya sekedar menyimpan ilmu yang telah didapat tetapi juga diamalkan,
jangan takut untuk mengajak kebaikan sebelum kalian juga terjerumus kedalam
keburukan.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!