Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Not Another Child, Not Another Hospital: Doctors Unite Against Genocide in Gaza

Pada 22 Desember 2024, kampanye “Not Another Child, Not Another Hospital” yang digagas oleh Doctors Against Genocide (DAG) mengadakan pertemuan daring yang menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang medis dan kemanusiaan. Kampanye ini bertujuan untuk menyerukan penghentian genosida di Gaza, mendukung anak-anak, rumah sakit, dan pekerja medis yang berada di bawah ancaman terus-menerus.

Agenda Utama

  1. Pembaruan Kampanye: Laporan Amnesty International, Human Rights Watch, dan Doctors Without Borders menyoroti dampak genosida terhadap infrastruktur kesehatan di Gaza.

  2. Panggilan Darurat dari Rumah Sakit Gaza: Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dan Al Awda menggambarkan situasi yang sangat mengkhawatirkan akibat blokade dan serangan.

  3. Dampak Genosida terhadap Anak-anak: Dr. Asfia Qaadir menjelaskan efek psikologis dan fisik pada anak-anak akibat kekerasan sistematis.

  4. Tindakan dan Penggalangan Dana DAG:

    • Pengiriman pertama tempat tidur medis dan obat-obatan ke Gaza berhasil dilakukan.

    • Kampanye penggalangan dana kedua sedang berlangsung, dengan janji donatur mencocokkan hingga $50.000.

  5. Misi Medis ke Gaza: Rencana misi medis ke Gaza pada Januari untuk memberikan bantuan langsung.

  6. Upaya Hukum: Dukungan terhadap gugatan hukum terhadap Departemen Luar Negeri AS yang mengabaikan bukti genosida.

Laporan Langsung dari Gaza

Dr. Hamid Abu Safia, salah satu dokter yang tersisa di Gaza Utara, memberikan gambaran mendalam tentang kondisi di lapangan:

  • Rumah Sakit Rusak: Dari 35 rumah sakit di Gaza, 19 telah hancur total. Banyak lainnya hanya beroperasi dengan kapasitas parsial.

  • Kekurangan Tenaga Medis: Hanya satu ahli bedah umum yang tersisa di Gaza Utara, dipaksa menangani semua jenis operasi.

  • Serangan terhadap Ambulans: Ambulans diserang, termasuk insiden di mana ibu dan bayi yang baru lahir tewas akibat tembakan tank.

  • Kehidupan Tenaga Medis: Banyak dokter dan perawat tinggal di rumah sakit tanpa kembali ke keluarga mereka selama lebih dari setahun, menghadapi ancaman terus-menerus.

Pentingnya Perlindungan Institusi Kesehatan

Dr. Qaadir menekankan bahwa rumah sakit dan anak-anak bukan hanya korban, tetapi juga target utama dalam genosida ini. Dengan menghancurkan institusi kesehatan, penyerang menghancurkan kemampuan masyarakat untuk pulih. “Ini adalah penghancuran masa depan,” katanya, “dan ini dilakukan dengan sengaja.”

Langkah Ke Depan

Doctors Against Genocide menyerukan tindakan global:

  1. Penggalangan Dana: Donasi terus dibutuhkan untuk pengiriman bantuan medis dan kebutuhan musim dingin seperti selimut dan pakaian hangat.

  2. Advokasi dan Aksi Hukum: Mempromosikan kampanye divestasi dan mendukung gugatan hukum terhadap para pelaku genosida.

  3. Kesadaran Publik: Melibatkan komunitas medis global dalam menyerukan penghentian kekerasan dan mendukung hak asasi manusia.

Kesimpulan

Kampanye “Not Another Child, Not Another Hospital” menggambarkan dedikasi komunitas medis internasional untuk melindungi kehidupan dan martabat manusia di Gaza. Dengan menggabungkan advokasi, bantuan langsung, dan aksi hukum, para dokter ini memberikan harapan kepada mereka yang paling membutuhkan.

Bagi mereka yang ingin membantu, informasi lebih lanjut tentang donasi dan keterlibatan dapat ditemukan di situs resmi Doctors Against Genocide.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas