Postingan

Menampilkan postingan dengan label Anyaman

Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas

Gambar
  Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2024 di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas.  Dalam sambutan dari Asisten III, Bapak Ahmad M. Saribi, beliau mengharapkan adanya arahan dari Sekretaris Daerah terkait masalah pembangunan Zona Integritas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Drs, Septedy, menyampaikan bahwa hasil dari Ombudsman untuk tahun 2023 adalah 82,72. Tapi penilaian KPK, kita berada pada 68,99 padahal target nasional adalah di atas 70. Kita tidak boleh puas dengan kepatuhan di Ombudsman, kita harus meningkatkan satuan pengawasan internal. Beliau bertanya, kalau darah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Mengapa? Masalahnya dimana? Pekerjaan ini adalah pekerjaan kita semua,

Rotan Kapuas diekspor ke Jepang

Gambar
Anyaman rotan yang akan diekspor ke Jepang Anyaman rotan UD. Nabil Reihan Rotan sudah sejak lama diekspor ke Jepang. Namun sampai sekarang, ekspor ini masih dilakukan oleh pihak lain yang berada di Kalimantan Selatan. Hal ini karena perusahaan yang bisa mengekspor harus berbentuk PT. Pihak Jepang biasanya meminta dibuatkan sampel sesuai dengan gambar yang mereka miliki. Setelah sampelnya dikirim dan disetujui oleh pihak Jepang, barulah anyaman rotan tersebut diproduksi secara masal. Sebenarnya anyaman rotan diatas masih dalam bentuk dasarnya. Ketika nanti sampai di Jepang, masih akan dilapis lagi dengan bahan lain dan dikasih gantungan. Jadi bila kita mampu membuat produk dengan kualitas yang lebih baik, tentu harganya pun akan lebih tinggi.

Jikin - Anyaman Dari Lidi

Gambar
Jikin Ibu-ibu di Handil Kambang, Kelurahan Pulau Kupang, Kecamatan Bataguh memiliki ketrampilan untuk membuat anyaman dari lidi kelapa yang masih lentur. Anyaman lidi ini disebut jikin (bahasa Banjar). Anyaman ini kalau ukuran kecilnya seharga Rp 1.000, sedangkan untuk ukuran yang lebih besar harganya Rp 2.000. Menurut keterangan ibu-ibu yang sempat Informasi Kapuas tanyai, mereka lebih sering menjual lidi yang masih lentur dibandingkan dengan membuat sendiri. Ibu-ibu di Handil Kambang ini mengisi waktu kosong mereka disela-sela waktu tanam dan panen padi dengan menjual lidi kelapa yang masih lentur. Bila kita berjalan disepanjang Handil Kambang maka banyak kita lihat ibu-ibu di depan rumah mereka sedang membuat lidi kelapa. Biasanya mereka membeli daun kelapa dari orang-orang yang menebang pohon kelapanya. Lidi kelapa yang masih lentur ini dijual kepada pembeli yang bisa datang bila mereka SMS. Kemajuan teknologi telah membuat komunikasi menjadi lancar dan memudahkan transaks

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan