Postingan

Menampilkan postingan dengan label Anyaman

Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Rotan Kapuas diekspor ke Jepang

Gambar
Anyaman rotan yang akan diekspor ke Jepang Anyaman rotan UD. Nabil Reihan Rotan sudah sejak lama diekspor ke Jepang. Namun sampai sekarang, ekspor ini masih dilakukan oleh pihak lain yang berada di Kalimantan Selatan. Hal ini karena perusahaan yang bisa mengekspor harus berbentuk PT. Pihak Jepang biasanya meminta dibuatkan sampel sesuai dengan gambar yang mereka miliki. Setelah sampelnya dikirim dan disetujui oleh pihak Jepang, barulah anyaman rotan tersebut diproduksi secara masal. Sebenarnya anyaman rotan diatas masih dalam bentuk dasarnya. Ketika nanti sampai di Jepang, masih akan dilapis lagi dengan bahan lain dan dikasih gantungan. Jadi bila kita mampu membuat produk dengan kualitas yang lebih baik, tentu harganya pun akan lebih tinggi.

Jikin - Anyaman Dari Lidi

Gambar
Jikin Ibu-ibu di Handil Kambang, Kelurahan Pulau Kupang, Kecamatan Bataguh memiliki ketrampilan untuk membuat anyaman dari lidi kelapa yang masih lentur. Anyaman lidi ini disebut jikin (bahasa Banjar). Anyaman ini kalau ukuran kecilnya seharga Rp 1.000, sedangkan untuk ukuran yang lebih besar harganya Rp 2.000. Menurut keterangan ibu-ibu yang sempat Informasi Kapuas tanyai, mereka lebih sering menjual lidi yang masih lentur dibandingkan dengan membuat sendiri. Ibu-ibu di Handil Kambang ini mengisi waktu kosong mereka disela-sela waktu tanam dan panen padi dengan menjual lidi kelapa yang masih lentur. Bila kita berjalan disepanjang Handil Kambang maka banyak kita lihat ibu-ibu di depan rumah mereka sedang membuat lidi kelapa. Biasanya mereka membeli daun kelapa dari orang-orang yang menebang pohon kelapanya. Lidi kelapa yang masih lentur ini dijual kepada pembeli yang bisa datang bila mereka SMS. Kemajuan teknologi telah membuat komunikasi menjadi lancar dan memudahkan transaks...

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas