Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bappeda

Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Forum Diskusi Aktual - Isu Strategis dan Aktual

Gambar
Pada hari Selasa, 7 November 2017 bertempat di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas dilaksanakan kegiatan Forum Diskusi Aktual Isu Strategis dan Aktual Sebagai Bahan Penyusunan Dokumen Perencanaan Strategis Kabupaten Kapuas. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh SOPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas, tokoh masyarakat dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kapuas. Setelah paparan dari BPS, presentasi disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas tentang isu strategis dari dinas pendidikan. Setelah mendengarkan paparan dari BPS dan Dinas Pendidikan, narasumber dari FISIP Unlam, Drs. Nurul Azkar, M.Si menyarankan agar isu strategisnya adalah rendahnya tingkat pendidikan di Kabupaten Kapuas. Hal itu dapat disebabkan oleh terbatasnya infrastruktur, rendahnya kualitas sumber daya manusia dan lain-lain. Pertemuan ini akan dijadwalkan ulang mengingat mati lampu di aula Bappeda ini diperkirakan akan lama.

Sosialisasi Hasil Basis Data Terpadu (BDT) 2015

Gambar
Pak Eri (ketua BPS) dan Pak Masrani (Asisten II) Pada hari Jum'at, 26 Mei 2017 bertempat di aula Bappeda Kabupaten Kapuas dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Hasil Basis Data Terpadu 2015. Dalam pengantarnya Bapak H. Masrani, asisten II,  menyampaikan bahwa pendataan keluarga miskin menggunakan data dari BPS. Kepala BPS Cabang Kapuas, Bapak Eri, menyampaikan presentasi tentang Potret Rumah Tangga Hasil Basis Data Terpadu (BDT) 2015. Data ini sudah dimiliki BPS sejak Mei 2016. Data BDT dapat digunakan untuk berbagai program pemerintah. Pendataannya melibatkan camat, kades/lurah serta RW/RT. 40% terbawah dari BDT dikategorikan sebagai miskin, jumlahnya di Kabupaten Kapuas adalah 30.597 keluarga. Kemiskinan ini dikategorikan berdasarkan kondisi perumahan, sumber air minum, usaha mikro kecil, tenaga kerja (pemulung, pekerja bangunan, nelayan, petani tanaman pangan), pendidikan, kesehatan, kependudukan. Data BDT tidak bisa diberikan oleh BPS berupa nama dan alamat. B

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan