Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bataguh

📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

"The Lost City" - menelusuri sejarah Kuta Bataguh

Gambar
Saat melihat berita di Kapuas TV tentang penelusuran situs bersejarah Kuta Bataguh, admin langsung mencari buku yang menjadi rujukannya yaitu "The Lost City" - Menelusuri Jejak Nyai Undang Dari Kuta Bataguh Dalam Memori Suku Dayak Ngaju. Buku ini ditulis oleh Dr. Herry Porda Nugroho Putro, M.Pd; Drs. M. Zaenal Arifin Anis, M.Hum dan Mansyur, S.Pd, M.Hum. Mereka adalah dosen-dosen dari FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Para peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat melakukan penelusuran situs di Kecamatan Bataguh, kemudian menggunakan informasi yang tersedia dari arsip sejarah, sampai tulisan-tulisan online. Dalam epilognya Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si, M.Sc menyarankan agar di situs Kuta Bataguh, perlu dibangun museum. Beliau juga menyarankan agar upaya untuk membuat model replika Istana Nyai Undang didahului studi lanjutan untuk memantapkannya.

Posyandu Lansia Desa Bangun Harjo

Gambar
Anggota Posyandu Lansia Desa Bangun Harjo Posyandu Lansia di Desa Bangun Harjo sudah dibentuk sejak tahun 2005 ketika Puskesmas Tamban Catur dipimpin oleh dr. Agus Waluyo. Kader posyandu ini juga terdiri dari para lansia. Kegiatan posyandu ini seringkali diisi dengan kegiatan pengobatan dan penyuluhan. Saat ini kegiatan di posyandu ini sudah diisi dengan pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh bidan desa Hana.

Penyuluhan Demam Berdarah di Desa Bangun Harjo

Gambar
dr. Tri Setyautami sedang memberikan penyuluhan demam berdarah Desa Bangun Harjo, Kecamatan Bataguh selama ini tidak pernah memiliki kasus demam berdarah. Namun saat ini ada pasien demam berdarah yang berasal dari desa ini. Mengingat bahwa desa ini pernah menjadi desa Open Defecation Free (ODF) - desa bebas buang air besar di tempat terbuka, oleh karena itu dianggap motivasi mereka cukup tinggi. Pada hari Selasa, 17 Maret 2015, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas bekerja sama dengan Puskesmas Pulau Kupang melakukan kegiatan penyuluhan demam berdarah di tempat ini. Masyarakat dimotivasi untuk bisa melakukan kegiatan 4M Plus. 

Aneka Jamban Jemplung di Handil Kambang

Gambar
Tidak tersedianya WC di rumah sebagian penduduk membuat mereka masih melakukan buang air kecil dan buang air besar di sungai / handil. Berikut ini adalah koleksi foto-foto jamban cemplung yang ada di Handil Kambang, Kelurahan Pulau Kupang, Kecamatan Bataguh.

Sekolah Hanya Tiga Jam Sehari

Gambar
SMPN 1 Terusan Raya Pada hari Sabtu, 16 Februari 2013 ketika berkunjung ke Desa Terusan Raya, Informasi Kapuas menyempatkan diri untuk mengambil gambar SMPN 1 Terusan Raya dan SDN 2 Terusan Raya. Ketika mengambil foto tersebut, admin menanyakan kepada salah seorang guru yang ada di sana, jam berapa sekolahnya bubar, dia menjawab pukul 10.05 WIB. SDN 2 Terusan Raya Dari guru tersebut admin mendapatkan informasi bahwa guru SMPN 1 ini sebanyak 5 orang, tiga orang tinggal di Terusan Raya dan dua orang tinggal di Kuala Kapuas. Sedangkan untuk SD ada sekitar 10 orang guru, dua orang guru tinggal di Terusan Raya dan sisanya tinggal di Kuala Kapuas. Para guru-guru tersebut berangkat dari Kuala Kapuas pukul 06.30 WIB, sampai di Terusan Raya sekitar pukul 07.30 WIB. Mereka mengajar sampai pukul 10.05 WIB. Bila melihat rumah dinas guru yang ada memang memprihatinkan. Rumah dinas guru SMP sudah tidak layak huni. Syukurlah beliau sudah bisa membuat rumah sendiri.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan