Postingan

Menampilkan postingan dengan label Gado-gado

Pernikahan dan Peran Gender dalam Islam: Melampaui Sekadar Hak dan Kewajiban

Gambar
  Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, banyak anak muda—bahkan pasangan yang sudah menikah—mulai bertanya: Masih relevankah pernikahan? Bagaimana seharusnya peran suami dan istri dalam Islam di era sekarang, ketika biaya hidup naik, keduanya sama-sama lelah bekerja, dan media sosial memamerkan “rumah tangga sempurna” yang terasa jauh dari kenyataan? Tulisan ini merangkum gagasan bahwa pernikahan dalam Islam bukan hanya soal daftar hak dan kewajiban, tetapi sebuah amanah suci yang dibangun di atas kasih sayang, tanggung jawab, dan akhlak mulia. 1. Pernikahan dalam Al-Qur’an dan Sunnah: Lebih dari Sekadar Kontrak Al-Qur’an menggambarkan pernikahan sebagai tanda kebesaran Allah , tempat manusia menemukan ketenangan (sakinah), kasih sayang (mawaddah), dan rahmat. Pernikahan bukan sekadar “status sosial” atau “legalitas hubungan”, melainkan jalan ibadah yang menyatukan dua jiwa untuk saling menolong menuju ridha Allah. Nabi ﷺ menegaskan bahwa: Pernikahan adal...

Warung Gado-gado di Pierre Tendean

Gambar
Mama Rita sedang menyiapkan gado-gado Warung ini terletak di Jalan Kapten Pierre Tendean No. 41, tepatnya di Muara Gg. VA, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat. Warung ini dikelola oleh Mama Rita. Selain menjual gado-gado, warung ini juga menyediakan nasi kuning setiap paginya. Beliau menyiapkan masakan mulai jam 02.30 WIB. Warung ini buka dari setelah shalat Subuh sampai pukul 16.00 WIB. Bagi yang suka dengan gado-gado, anda bisa menikmatinya dengan harga Rp 5.000 per porsi. Selain bisa dimakan di tempat, gado-gado ini juga bisa dibungkus untuk dimakan di rumah.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas