Postingan

Menampilkan postingan dengan label Handil Pamitai

📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Handil Pamitai

Handil pamitai terletak di ujung Desa Anjir Palambang, Kecamatan Pulau Petak. Handil ini memanjang dari Sungai Kapuas Murung sampai ke perkebunan sawit yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Jalan disepanjang handil ini bervariasi, pada awalnya terbuat dari semen, kemudian setelah itu dilanjutkan dengan jalan tanah. Jalan tanah pun juga bervariasi, ada yang cukup tinggi, ada juga yang mendekati batas ketinggian air. Penduduk pun sebagian besar berada di muara handil, makin ke dalam makin sepi. Masyarakat yang tinggal di dalam adalah mereka yang mengolah sawah di sekitar handil tersebut.

Perkebunan Sawit - Batas Kapuas Dengan Kalsel

Pada hari Jum'at, 29 Maret 2013 ketika menelusuri Desa Handiwung, Kecamatan Pulau Petak, langkah admin berlanjut ke Handil Pamitai. Ketika bertanya kepada masyarakat sekitar tentang ujung dari handil ini, mereka mengatakan diujungnya ada perkebunan kelapa sawit. Karena penasaran admin menelusuri handil tersebut sampai ke ujungnya. Setelah menempuh jalan sepanjang kurang lebih lima kilometer tampaklah perkebunan sawit sebagaimana gambar diatas. Menurut keterangan warga yang pernah bekerja di perkebunan sawit ini, kepemilikan perkebunan ini sudah beralih kepada pemilik yang baru. Tapi warga kurang ingat dengan nama pemilik kebun sawit yang baru ini. Pada mulanya banyak warga Anjir Palambang yang bekerja di perkebunan sawit ini, tapi karena alasan jalan yang jelek, gaji yang kecil, mandor yang galak, dan lain-lain, banyak diantara mereka yang mengundurkan diri.

Keluarga Petani di Handil Pamitai

Gambar
Keluarga petani di Handil Pamitai Pada hari Jum'at, 29 Maret 2013 ketika sedang menelusuri Handil Pamitai, Desa Anjir Palambang, Kecamatan Pulau Petak, admin bertemu dengan satu keluarga yang tinggal di tepi Handil Pamitai. Mereka tinggal di rumah panggung berukurang kurang lebih 4 x 6 meter persegi. Pekerjaan keluarga ini adalah mengelola sawah yang baru saja dibuka yang luasnya sekitar 1 hektare. Disela-sela menanam padi, sang suami mencari ikan di kampung sebelah. Terkadang beliau bisa juga kerja emas di daerah hulu. Anak laki-laki yang sudah besar sekarang menempuh pendidikan di sekolah dasar yang ada di kampung sebelah. Anak ini berjalan kaki ke sekolah yang jaraknya mencapai sekitar 2,5 km. Acungan jempol layak diberikan kepada para petani ini yang dengan kesederhanaan yang mereka jalani dalam kehidupan sehari-hari, mereka masih bisa tersenyum menjalani kehidupan mereka yang mungkin dalam kacamata orang terlihat demikian sederhana.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan