Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kereta Rel Listrik

Nana Asma'u: Kisah Inspiratif Perempuan Muslim Afrika Barat

Gambar
Gambar ini hanya ilustrasi Nana Asma'u binti Uthman (1793-1864) adalah seorang cendekiawan Muslim dan penyair ulung dari Sahel, Afrika Barat. Ia putri dari Shaykh Uthman ibn Muhammad ibn Uthman ibn Salih (wafat 1817), yang lebih dikenal sebagai Uthman dan Fodio, pendiri kekhalifahan Sokoto yang kuat dan salah satu ulama terkemuka dalam bidang hukum, sufisme, dan tata pemerintahan di awal era modern. Tumbuh dalam lingkungan yang mencintai puisi, Nana Asma'u memanfaatkan puisi sebagai sarana untuk mengajarkan Al-Qur'an, menyebarkan nilai-nilai Islam, mengenang tokoh-tokoh penting, dan melestarikan sejarah bangsanya. Saudara laki-lakinya, Muhammad Bello, yang menggantikan ayahnya sebagai khalifah, juga menulis banyak karya puisi dan prosa tentang ilmu-ilmu Islam, serta mencatat sejarah suku Fulani, terutama perubahan besar yang terjadi di bawah kepemimpinan ayah mereka. Asma'u hidup di masa revolusioner dan menyaksikan konsolidasi kekhalifahan Sokoto. Ia sosok yang tabah, ...

Napak tilas Stasiun Tebet dan Stasiun Depok

Gambar
Pada tahun 1986-1989, saya pernah menggunakan rute Depok - Tebet untuk menjalani pendidikan di SMA Negeri 8 Jakarta. Jadi pada hari Ahad, 24 November 2019, saya menyengaja untuk naik kereta dari Stasiun Tebet ke Depok. Ada perubahan besar pada stasiun ini karena sudah memakai stasiun standar, namun perubahan itu cuma pada bagian depan saja. Tempat menunggu kereta tidak banyak berubah. Tadinya saya berpikir got yang ada di pinggir stasiun ini sudah ditutup, ternyata tetap ada.

Wajah Baru Kereta Rel Listrik

Gambar
Suasana KRL Jurusan Bekasi - Kota Kami naik kereta dari Stadiun Bekasi. Waktu sampai di stasiun kami agak bingung lihat pintu masuknya yang tidak terlalu jelas (maklum baru sekitar jam 05.25 WIB). Ketika sampai di gerbang banyak pintu countet. Kami tanya sama petugas dimana beli tiketnya? Dia menunjuk ke ruang samping. Kami beli tiket ke Depok. Satu orang Rp 14.000. Kami dapat tiket yang bentuknya seperti kartu ATM. Tiket harian Commuter Kami masuk dengan meletakkan kartu ke tulisan "Tempel disini". Setelah itu kami tanya kereta ke Kota di jalur berapa? Petugas menunjuk ke kereta yang sedang parkir. Petugas yang lain memberitahu bahwa keretanya ada di jalur 3. Ketika kami sampai di peron jalur 3 ada tulisan di papan kereta jurusan kota. Gerbong khusus wanita Kami naik gerbong paling belakang.   Penumpang di gerbong tersebut memberitahu bahwa gerbong paling belakang tersebut adalah untuk perempuan. Kami pindah ke gerbong berikutnya. Gerbong kereta api K...

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan