Postingan

Menampilkan postingan dengan label Mainan

Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Ular Tangga Buatan Ani

Gambar
Saat menunggu dimulainya rapat di SDIT Al-Amin Kapuas, penulis menyaksikan dua orang anak SD sedang asyik main ular tangga. Mereka menggunakan ular tangga yang dibuat dari buku tulisnya Ani Syifa Sa'adah, murid kelas 2. Mereka menggunakan rautan sebagai bidaknya. Mereka sangat asyik menikmati permainan tersebut. Mereka berkali-kali mengulang permainan tersebut sampai bosan. Mereka bermain meskipun di dekat mereka teman-teman yang lain lalu lalang.

Penjual Burung Mainan

Gambar
Penjual burung mainan diatas dapat kita temukan di Jalan Cilik Riwut, Kuala Kapuas. Beliau berjualan setiap hari mulai jam 07.00 - 12.00 WIB kemudian dilanjutkan pada pukul 15.00 - 17.00 WIB. Harga burung mainan ini adalah Rp 45.000 per buah. Burung mainan ini didatangkan dari "Jawa". Penjual burung mainan serupa dapat kita jumpai di beberapa tempat di Kota Kuala Kapuas.

Bermain tidak harus mahal

Gambar
Foto diatas diambil ketika admin akan meninggalkan Desa Bakungin. Anak-anak sedang bermain di depan Masjid menggunakan tanah yang ada di depan masjid. Mereka membuat jalan tempat lewatnya mobil-mobilan mereka. Foto diatas mengingatkan kepada kita bahwa mainan itu tidak harus mahal, cukup memanfaatkan berbagai macam sarana yang ada di sekitar kita.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas