Postingan

Menampilkan postingan dengan label Perbudakan

Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Indeks perbudakan di Indonesia

Data ini didapat dari Global Slavery Index Populasi: 258.162.113 GDP: $11,632 (setara dengan Rp 178.353.456 - 1 dolar sama dengan 15.333 rupiah) Peringkat prevalensi indeks: 74/167 Peringkat respon pemerintah: BB Perkiraan jumlah yang hidup dalam perbudakan modern: 1.220.000 orang Perkiraan proporsi yang hidup dalam perbudakan modern: 4,73/1000 Kerentanan terhadap perbudakan modern: 50,45/100 Untuk informasi lebih lanjut terhadap respon pemerintah dapat merujuk pada situs berikut ini: https://www.globalslaveryindex.org/2018/data/country-data/indonesia/ 

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas