Indeks perbudakan di Indonesia
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Data ini didapat dari Global Slavery Index
Populasi: 258.162.113
GDP: $11,632 (setara dengan Rp 178.353.456 - 1 dolar sama dengan 15.333 rupiah)
Peringkat prevalensi indeks: 74/167
Peringkat respon pemerintah: BB
Perkiraan jumlah yang hidup dalam perbudakan modern: 1.220.000 orang
Perkiraan proporsi yang hidup dalam perbudakan modern: 4,73/1000
Kerentanan terhadap perbudakan modern: 50,45/100
Untuk informasi lebih lanjut terhadap respon pemerintah dapat merujuk pada situs berikut ini:
https://www.globalslaveryindex.org/2018/data/country-data/indonesia/
Populasi: 258.162.113
GDP: $11,632 (setara dengan Rp 178.353.456 - 1 dolar sama dengan 15.333 rupiah)
Peringkat prevalensi indeks: 74/167
Peringkat respon pemerintah: BB
Perkiraan jumlah yang hidup dalam perbudakan modern: 1.220.000 orang
Perkiraan proporsi yang hidup dalam perbudakan modern: 4,73/1000
Kerentanan terhadap perbudakan modern: 50,45/100
Untuk informasi lebih lanjut terhadap respon pemerintah dapat merujuk pada situs berikut ini:
https://www.globalslaveryindex.org/2018/data/country-data/indonesia/
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!