Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tobacco Control

Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Kondisi pengendalian tembakau di Indonesia masih memprihatinkan

Gambar
  Gambar diatas menunjukkan kondisi penerapan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control - FCTC) di Indonesia. Indonesia belum meratifikasi FCTC. Hal ini disebabkan karena besarnya pengaruh perusahaan rokok di Indonesia. Saat ini pemerintah seperti tidak berdaya menghadapi mereka.  Bila kita lihat gambar diatas maka kita lihat bahwa perusahaan rokok sudah mulai berhasil membuat anak-anak muda menggantikan orang tua mereka yang meninggal karena rokok. Jadi diharapkan sampai akhir abad ini angka merokok di Indonesia akan tetap tinggi. Gambar diatas menunjukkan bahwa pada awal pemerintah Jokowi, ada kemajuan dalam pengendalian tembakau. Namun selama 4 tahun terakhir (2016-2020) hampir tidak ada kemajuan. Sumber: Main Dashboard | Tableau Public

eCourse on Tobacco Control

https://cdl.phfi.org/portal/node/107 Pada tahun 2018 yang lalu, admin mendaftar untuk mendapatkan beasiswa dari John Hopkins University untuk mengikuti "Certificate course on Global Tobacco Control". Sayang admin tidak lulus dalam seleksi. Waktu cari-cari di internet apakah ada lembaga selain John Hopkins University yang memberikan kursus serupa. Admin menemukan alamat diatas. Setelah memastikan bahwa ini bukan SCAM, akhirnya admin mendaftar. Prosesnya cukup panjang karena hanya untuk bayar saja, cukup panjang prosesnya. Admin harus menunggu beberapa bulan kemudian karena diikutkan dalam rombongan berikutnya yaitu Periode Desember 2018 - Maret 2019. Enaknya, semua bahan kuliah sudah disediakan disitus mereka. Setiap ada kuliah baru, kita tinggal mengakses situs diatas dan mendengarkan kuliahnya, membaca bahan kuliah kemudian menjawab kuisnya. Saya sarankan kuis segera dijawab segera setelah mengikuti kuliah dan membaca bahan kuliah agar tidak lupa. Kita diberikan 3 k

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan