Memahami Pandangan Islam terhadap LGBT: Antara Kasih Sayang dan Keteguhan Prinsip

Gambar
Dalam beberapa tahun terakhir, pembicaraan seputar LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) semakin mengemuka, tidak hanya di media dan lembaga internasional, tetapi juga sampai ke ruang-ruang pribadi kita. Tak terkecuali di lingkungan masyarakat Muslim, termasuk di Kapuas, isu ini mulai mengundang diskusi serius, bahkan kebingungan. Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi isu LGBT? Apakah kita harus marah, menolak mentah-mentah, atau justru membiarkan begitu saja? Artikel ini mencoba merangkum pandangan Islam secara seimbang: tegas dalam prinsip, namun lembut dalam pendekatan. 1. Islam Melarang Perilaku, Bukan Membenci Manusia Islam sangat menjunjung tinggi akhlak kasih sayang. Namun dalam hal perilaku seksual, agama kita memiliki batas yang jelas. Islam melarang hubungan sesama jenis , sebagaimana juga melarang hubungan di luar nikah antara laki-laki dan perempuan. Ini bukan soal benci, tapi soal menjaga tatanan kehidupan yang sehat , termasuk keluarga, keturunan, dan ma...

Gereja Imanuel Dulu dan Kini

Gereja Imanuel tahun 1928 (With courtesy from mission 21)
Gereja ini terletak di Desa Saka Mangkahai, Kecamatan Kapuas Barat. Gereja ini menurut informasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah didirikan pada tahun 1876 dengan dana dari Zending Barmen.

Gereja Imanuel sedang dibangun (1928) (With courtesy from mission 21
Tapi bila merujuk pada foto-foto yang dikeluarkan oleh Bassel Mission, pada tahun 1928, gereja dibangun kembali. Mungkin dilakukan rehabilitasi terhadap gereja ini. Pembangunan ini selesai pada tahun yang sama.
Gereja Imanuel baru (1928) (With courtesy from mission 21)
Mr. Samuel Wesser yang membuat ketiga foto diatas, memberi judul untuk foto ketiga "Mandomai: the new church".
Gereja Imanuel tahun 2011
Bangunan gereja terbuat dari kayu tiang ulin, lantai kayu dan dinding kau, atap dari sirap kayu ulin, dan terdapat 3 buah kaca mozaik yang unik langka dan hanya ada 2 (dua) di dunia.
Gereja Imanuel 8 November 1920 (With courtesy from mission 21
Gereja ini sekarang termasuk salah satu dari dua Benda Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Kapuas. Satunya lagi adalah Huma Hai Loendjoe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas