Piagam Hak-Hak Keselamatan Pasien

Gambar
  Hak atas Perawatan yang Tepat Waktu, Efektif, dan Sesuai : Pasien berhak menerima perawatan yang responsif dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan mereka, dan tersedia selama 24 jam. Hak atas Proses dan Praktik Perawatan Kesehatan yang Aman : Pasien berhak mengharapkan praktik perawatan yang aman, termasuk identifikasi pasien yang akurat, pengelolaan transisi perawatan yang aman, dan pencegahan infeksi. Hak atas Tenaga Kesehatan yang Kompeten dan Berkualifikasi : Pasien berhak diberi perawatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi, keahlian, dan kompetensi sesuai dengan standar nasional dan internasional. Hak atas Produk Medis yang Aman dan Penggunaannya yang Rasional : Pasien berhak mengakses produk medis yang aman, termasuk obat-obatan, vaksin, dan teknologi medis, serta penggunaannya yang aman dan rasional. Hak atas Fasilitas Perawatan Kesehatan yang Aman dan Terlindungi : Pasien berhak diberi perawatan dalam fasilitas yang aman dan terlindungi, dengan desain

Keutamaan Shalat Subuh Berjama’ah - Miftahul Aqli, S.Sos

Kami tidak gentar ketika kaum Muslimin tidak melaksanakan shalat subuh seperti shalat Jum’at.
Selesai shalat Subuh, Rasulullah menanyakan para sahabatnya. Shalat Subuh merupakan ujian bagi orang-orang beriman. Shalat Subuh cukup berat. Ujian itu sulit, ada seleksi. Sejak malam sudah mempersiapkan diri agar tidur tidak terlalu malam. Ujian itu juga tidak mustahil. Ada yang lolos dan tidak lolos.

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang Munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh.” (Hadits)

Jumlah jama’ah shalat Maghrib dan Isya lebih banyak dari shalat Subuh. Shalat Subuh, bukan hanya shalatnya saja, tapi waktunya pun juga penting. Azab yang Allah turunkan kepada umat-umat yang lalu adalah pada waktu Subuh. Saat azab itu datang, yang beriman selamat, yang kafir tidak selamat. Subuh adalah pergantian waktu.

Anas bin Malik, ketika penaklukan benteng Tash’ar (Persia) yang dimulai sejak Subuh, Subuh berikutnya sempat terlewat karena begitu hebatnya pertempuran. Hal tersebut senantiasa disesalinya.
„Jikalau mereka mengetahui kandungan shalat Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.“ (Hadits)

„Jangan diulang lagi, saya akan bakar rumah mereka.“ Ucapan Rasulullah bagi mereka yang tidak shalat berjama’ah.

Fenomena masyarakat, shalat tarawih lebih ramai dari shalat Isya.

Hamka: kalau anda mau melihat orang Islam, maka lihatlah shalat Hari Raya. Kalau anda ingin melihat orang Mu’min maka lihatlah waktu shalat Subuh.

Umar bin Khattab ketika melihat salah seorang sahabat tidak ada dalam shalat Subuh berjama’ah, dimana Sulaiman. Ketika ditanyakan kepada ibunya mengapa dia tidak datang shalat Subuh. Ibunya mengatakan bahwa ia shalat malam dan ketinggalan shalat Subuh berjama’ah. Umar mengatakan bahwa shalat Subuh berjama’ah lebih utama dari shalat malam.

Adzan shalat subuh berbeda. Ada kata: Shalat lebih baik dari pada tidur.

Di zaman Rasulullah tidak ada yang dibakar rumahnya, karena mereka sami’na wa atha’na. Ketika ada sahabat yang tidak shalat berjama’ah di datangi ke rumahnya. Rupanya beliau meninggal.

Umar bin Khattab meskipun setelah ditusuk dimalam harinya. Subuhnya beliau tetap ikut shalat Subuh. Abu Bakar diangkat jadi khalifah setelah shalat Subuh.

Himbauan shalat berjama’ah oleh gubernur hendaknya disertai dengan gerakan.

Dirikanlah shalat Subuh, karena shalat Subuh disaksikan oleh para malaikat.

Bacaan shalat Subuh sebanyak 60-100 ayat.

Shalat Subuh tidak bisa di qashar dan dijama‘.

Bagaimana agar kita bisa melaksanakan shalat Subuh terus menerus:
1.       Ikhlas. Bukan karena bertugas sebagai kaum di masjid. Bukan karena jadi pengurus masjid.

2.       Kita harus berteman dengan orang-orang shalih. Kadang-kadang ada yang main kartu sampai Subuh. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan