Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cokelat

Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Bisnis Cokelat PMI

Gambar
Cokelat dengan bungkus PMI Sejak bulan Februari 2014, PMI Kabupaten Kapuas bekerja sama dengan Cokelat Monggo yang berpusat di Yogyakarta. Karena coklat ini adalah black chocolate , harganya cukup mahal. Harga coklatnya saja sudah Rp 2.000, ditambah pengemasan dan pengirimannya, total modalnya menjadi Rp 3.250. Harga ini tentu saja dirasa cukup mahal oleh sebagian masyarakat yang ingin menyumbang untuk PMI dengan membeli cokelat tersebut. Sebagian toko ada yang menjual cokelat ini dengan harga Rp 3.500, ada juga yang menjualnya dengan harga Rp 5.000. Hampir setahun berjalan, masih ada cokelat yang masih belum terjual.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan