Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Barimba dulu dan kini


The little church in Kuala Kapuas (Barimba).  (Courtesy of mission 21, evangelisches missionswerk basel)


Gereja diatas terletak di Desa Barimba, Kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas. Foto diatas dibuat pada tahun 1956 oleh Mr. Johann Wilhelm Gottin. Sebagaimana kita ketahui, Barimba merupakan salah daerah binaan dari Bassel Mission. Selain mendirikan gereja, mereka juga mendirikan sekolah misi di Barimba, sebagaimana tampak dalam gambar berikut ini:



Dajak war dance at the mission school in Barimba Kwala Kapuas, carried out in honour of the brithday of the Dutch Queen (1925). (Courtesy of mission 21, evangelisches missionswerk basel)


Selain itu, Bassel Mission juga membangun RS Hanggulan Sinta yang melayani masyarakat dari kawasan Sungai Kapuas dan Kahayan. Banyak hal-hal baru yang diajarkan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat, contohnya sunat dengan cara yang steril. Kegiatan pelayanan kesehatan oleh dr. Vischer dapat dilihat pada gambar berikut ini:


Dr Vischer in the policlinic in Kwala Kapuas. (Courtesy of mission 21, evangelisches missionswerk basel)



Sejak tahun 1966, pemerintah Republik Indonesia mendirikan RS Kuala Kapuas di Jl. Kapten Pierre Tendean, Kuala Kapuas. RS Hanggulan Sinta berubah fungsinya hanya menjadi poliklinik saja, yang memberikan pelayanan rawat jalan kepada pasien. Sekitar akhir tahun 1990-an, poliklinik ini akhirnya ditutup. Menurut keterangan penghuni bekas bangsal anak RS Hanggulan Sinta, sisa-sisa kayu dari bangunan rumah sakit di lelang oleh gereja dan yang tersisa hanya yang tampak pada gambar dibawah ini:

Bekas bangsal anak RS Hanggulan Sinta

Sedangkan kalau melihat foto awalnya, RS Hanggulan Sinta cukup luas, bahkan memiliki ruang untuk operasi,   rumah dokter dan poliklinik, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut ini:


Hospital in Kwala Kapuas (Borneo). Ward 1, Ward 2, Nurses' Home, Waiting area, river, covered walkway linking the buildings, doctor's house with outhouse [reading uncertain] (from left to right). (Courtesy of mission 21, evangelisches missionswerk basel)

Setelah bangunan poliklinik tidak ada lagi, di lokasi tersebut dibangun Polindes Barimba sebagaimana tampak dalam gambar berikut ini:

Polindes Kelurahan Barimba yang ditempati oleh Bidan Sariwati

Berbeda dengan rumah sakit, gereja yang tadinya kecil, sekarang sudah lebih besar sebelumnya, sebagaimana tampak dalam gambar berikut ini:

Gereja Kalimantan Evangelis 1935

Setelah Bassel Mission selesai bertugas di Borneo, tugas misi diserahkan kepada Geraja Kalimantan Evangelis.

Catatan:
Bila ada yang ingin memesan atau mencetak gambar-gambar kuno diatas, dapat menghubungi:

mission 21 
evangelisches missionswerk basel 
Barbara Frey Näf 
Missionsstrasse 21, CH-4003 Basel 
Tel: +41 61 260 23 09; Fax: +41 61 260 22 68 
eMail: barbara.frey@mission-21.org 
http://www.mission-21.org/ 
http://www.bildungszentrum-21.ch/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas