Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Puasa dan Kesehatan (3)

Pada beberapa hari pertama Ramadhan anda bisa kehilangan berat badan sekitar kurang lebih satu kilogram. Sebenarnya itu cuma berkurangnya air yang ada dalam tubuh kita. Kehilangan 400 gram lemak tidak bisa terjadi dalam waktu semalam.

Puasa sebenarnya dapat mengembalikan berat badan kepada idealnya, khususnya bagi mereka yang agak gemuk. Karena ketika gula yang biasanya digunakan untuk sumber energi sudah habis pada siang hari, maka tubuh akan mulai membongkar cadangan gula di hati (glikogen) dan akan membakar lemak sebagai sumber energi. Namun seringkali yang terjadi justru sebaliknya, ketika Ramadhan berakhir, justru berat badan kita bertambah?


Hal ini terjadi karena kebiasaan makan sahur dan berbuka yang kurang baik. Sebagaimana disampaikan dalam tulisan-tulisan sebelumnya makanan saat buka dan sahur akan membantu kita untuk memperoleh kebutuhan energi yang memadai asal tidak dilakukan secara berlebihan. Kebiasaan buruk yang kita miliki adalah makan malam yang berlebihan. Kelebihan gula yang kita makan setelah berbuka puasa akan disimpan dalam bentuk lemak. Itulah sebabnya, kalau makanan kita banyak mengandung gula, maka penumpukan lemak juga akan semakin banyak. Itulah sebabnya kita disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi.

Ada sebuah pertanyaan menarik: mengapa kalau kita sahur, lebih cepat lapar dibandingkan dengan tidak makan sahur. Hal ini dijelaskan dengan keterangan berikut: ketika kita makan sahur, dimana makanan tersebut banyak mengandung glukosa, maka dalam waktu singkat glukosa dalam darah akan menjadi tinggi. Tingginya glukosa dalam darah menyebabkan tubuh (pankreas) mengeluarkan insulin yang berguna untuk segera memasukkan glukosa dari darah ke dalam sel. Jadi setelah 2-3 jam kadar gula dalam darah kembali turun. Turunnya kadar gula dalam darah merangsang respon lapar. Tapi kalau kita sahurnya dengan makanan yang tidak terlalu tinggi kadar gulanya atau cuma minum air putih, maka sejak awal tidak ada peningkatan kadar gula yang mendadak dalam darah, sehingga tidak ada pengeluaran insulin. Jadi kadar gula dalam darah tetap stabil dan tidak ada respon lapar yang terjadi.

Untuk informasi lebih lanjut bisa membaca rujukan dibawah ini:

Sumber: Losing weight in Ramadan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas