Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Bincang-bincang dengan Bapak I Made Sumartha - Kepala Dinas Pendidikan

Perbincangan ini berlangsung pada saat acara syukuran yang beliau adakan di rumahnya, di Jalan Tambun Bungai Gg. IV, Kuala Kapuas. Pelantikan beliau sebagai kepala dinas merupakan suatu terobosan baru yang dilakukan oleh Bupati Kapuas, mengingat hal ini menghapuskan "image" selama ini yang menganggap bahwa staf ahli itu adalah "orang buangan". Pak Made bercerita bahwa dengan diangkatnya beliau menjadi staf ahli, beliau merasa mendapat kehormatan karena diangkat dari eselon III ke eselon II. Selama menjadi staf ahli beliau justru sangat sibuk, karena sering diminta oleh Bupati untuk mewakili beliau pada berbagai pertemuan. Bupati pernah berkomentar tentang staf ahli yang kurang aktif: bagaimana akan dikasih amanah kalau masuk kerja saja tidak aktif.

Beliau pernah mendapatkan pesan dari ketua BKKBN Kabupaten Kapuas yang lalu, yang menyatakan bahwa sebagai pendatang kita harus mengurangi tidur, karena perantau biasanya dianggap lebih berhasil dibandingkan dengan orang yang ada di kampung. Sejak dulu beliau sudah memulai kegiatan wiraswasta, mulai dari berjualan pakaian, alat-alat elektronik yang dibeli dari Banjarmasin kemudian dijual di Kapuas, sampai menjadi supir travel. Beliau sering mengantarkan penumpang ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Beliau akan berangkat jam 03.00 WIB dari Kapuas dan jam 06.30 WIB sudah masuk kerja.

Banyak kenalan yang beliau miliki dengan menjadi supir travel. Beliau mengkhususkan hari Jum'at dan hari Minggu untuk mengantarkan penumpang ke Pengajian Guru Sekumpul dan ke Kalampayan. Bahkan ada langganan yang maunya berangkat pengajian kalau diantar oleh beliau. Ada juga ibu-ibu yang tidak jadi berangkat pengajian di Sekumpul karena beliau tidak bisa mengantar. Orang-orang di Terminal Pal 6 pun banyak yang mengenal beliau.

Dengan berwiraswasta tersebut, beliau bisa menabung gaji yang beliau dan istri miliki, sehingga beliau mendapatkan panggilan dari Allah untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.

Sebagai kepala dinas yang baru, beliau memiliki visi untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun. Selain itu beliau akan mengupayakan agar kesejahteraan guru bisa meningkat, dengan mengupayakan sertifikasi guru sampai tahun 2013. Selain itu, beliau juga memiliki mimpi bagaimana jaringan pendidikan nasional (Jardiknas) bisa mencapai seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kapuas. Dalam proses seleksi sebagai kepala dinas, beliau sempat menjalani "fit and proper test" untuk mengetahui visi dan misi beliau bila diangkat sebagai kepala dinas. Mari kita do'akan semoga beliau dimudahkan dalam menjalankan amanah ini. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas