📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Bincang-bincang dengan Ustadz Luthfi - Pimpinan Jama'ah Tabligh

Perbincangan ini berlangsung di Masjid Nurul Hidayah, Pulau Telo, sesudah shalat Jum'at, 14 Januari 2011. Beliau mengungkapkan sebuah cerita tentang seorang yang baru diketahui meninggal oleh tetangganya sesudah 5 hari meninggal. Menurut beliau hal tersebut tidak akan terjadi apabila semua warga masyarakat rajin mengerjakan shalat berjama'ah lima waktu di masjid. Jadi kalau ada yang tidak datang, langsung semua orang berziarah ke rumahnya, untuk mencari tahu apa yang terjadi dengannya.

Bila suatu lingkungan sudah menerapkan tiga tujuan hidup manusia (beribadah kepada Allah, menjadi khalifah Allah dimuka bumi dan berdakwah), niscaya akan aman. Beliau mencontohkan lingkungan beliau di Banjarmasin yang berada di tepi Sungai Martapura. Bila ada acara-acara pesta perkawinan, kematian, maka biasanya di daerah tersebut akan diadakan judi selama tiga malam. Tapi sekarang, dengan adanya pesantran Hafidz Qur'an di sana, maka tidak ada lagi kejahatan yang terjadi di sana.

Beliau juga bercerita tentang banyaknya pendeta di Menado yang masuk dalam Islam karena mereka kecewa dengan Vatican dan kondisi keberagamaan diluar negeri. Mereka berharap kalau mereka berkunjung ke Vatican, mereka akan menemukan kedamaian. Tapi justru yang mereka temui di sana adalah banyaknya praktek penebusan dosa. Kunjungan para pendeta ke Eropa juga tidak membuat mereka gembira karena gereja-gereja di sana banyak yang kosong dan hanya diisi oleh orang-orang tua saja. Hal tersebut membuat mereka kecewa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan