Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Penelitian TB di Kabupaten Kapuas (2002)

STUDI KUALITATIF MOTIVASI KERJA TENAGA PELAKSANA PROGRAM TB PARU TERHADAP PELAKSANAAN STRATEGI DOTS DI PUSKESMAS RUJUKAN MIKROSKOPIS (PRM) KABUPATEN KAPUAS PROPINSI KALIMANTAN TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)


Berikut ini adalah sebagian dari abstraknya:

Penelitian ini melalui pendekatan studi kualitatif pada tenaga pelaksana program TB Paru di 5 PRM Kabupaten Kapuas dengan jumlah responden 10 orang (total populasi), menggunakan dua metode yaitu Diskusi Kelompok Terarah dan Wawancara Mendalam yang dilaksanakan dari tanggal 11-20 April 2002. Hasil penelitian menunjukan bahwa tenaga pelaksana mempunyai tugas rangkap untuk program kusta, imunisasi, rabies. Untuk program TB Paru tidak mempunyai Surat Keputusan (SK). Yang memotivasi responden bekerja karena status sebagai PNS, ada pensiun. Tenaga pelaksana mempunyai harapan terhadap diklat agar dapat mengetahui perkembangan program dan dapat infonnasi baru, menginginkan adanya penghargaan kerja, insentif khusus program TB Paru , memerlukan pembinaan melalui supervisi baik oleh wasor kabupaten maupun pimpinan puskesmas dan adanya hubungan kerj a yang baik, komunikasi dan keterbulcaan antara atasan dengan bawahan. Tenaga pelaksana program tidak mempunyai SK, belum ada pembinaan oleh wasor maupun pimpinan puskesmas, tidak ada insentif. Oleh karena itu disarankan adanya SK sebagai legitimasi, tersedia insentif, m engikutsertakan petugas yang belum mendapat pelatihan, melengkapi fasilatas sarana di PRM dan jika ada peralatan yang rusak segera diganti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas