Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

BPPKB KAPUAS "SOSIALISASI GSI DI MANTANGAI"


Tim Satgas GSI Kabupaten Kapuas yang dimotori oleh Kepala BPPKB Kabupaten Kapuas (dr.Adelina Yunus) beserta pejabat dan pelaksana dijajarannya, Dinas Kesehatan, BPMD, PKK, Kementerian Agama, juga IBI Kabupaten Kapuas melaksanakan Sosialisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI) di Kecamatan Mantangai.

Pada kegiatan ini Camat Mantangai dalam sambutannya merasa gembira dan bersyukur akan adanya kegiatan ini, beliau mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Mantangai dalam meningkatkan derajat kesehatan khususnya bagi ibu hamil dan bayi/balita serta masyarakat secara umum. Camat Mantangai juga mengharapkan peran serta masyarakat dalam mensukseskan Gerakan Sayang Ibu ini terutama dari keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat pemerintah, PKK, pemuda, Kader Posyandu dan pihak swasta.

Peserta yang hadir dalam sosilisasi diantaranya Kepala UPTD Puskesmas Mantangai (dr.Azhar Nasution), ibu-ibu hamil, kader posyandu, bidan desa, dukun kampung, para damang adat, kepala desa, tokoh agama/masyarakat, ibu-ibu PKK Kecamatan Mantangai dll.

Dalam sambutan singkatnya Kepala BPPKB Kabupaten Kapuas (dr. Adelina Yunus) menyampaikan maksud dan tujuan dari Gerakan Sayang Ibu yakni menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi/balita yang kejadiannya di Indonesia masih tinggi.

Penyampai materi pada kegiatan sosialisasi adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas (M.Hayat), IBI Cabang Kapuas (Ibu Danung), BPMD Kab.Kapuas (Bpk Daniel), PKK Kab.Kapuas (Bu Agung) dan dari Kementerian agama (Kepala KUA Kec.Mantangai).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan