Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Kewajiban Mengikuti Jalan Yang Lurus



Pada hari Minggu, 20 Maret 2011 bertempat di Jalan Mawar No. 10, Ustadz Suriani Jiddy, Lc menyampaikan kajian tafsir yang membahas mengenai kewajiban untuk mengikuti jalan yang lurus. Berikut ini adalah catatannya:

wa-anna haadzaa shiraathii mustaqiiman faittabi'uuhu walaa tattabi'uu alssubula fatafarraqa bikum 'an sabiilihi dzaalikum washshaakum bihi la'allakum tattaquuna
[6:153] dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)521, karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Q.S. Al An'aam, 6: 153)

Kita diperintahkan untuk mengikuti jalan yang lurus yaitu jalan para Nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin. Allah melarang kita untuk mengikuti jalan-jalan yang lain yaitu:

  • selain Islam
  • selain yang dibawah Rasul dan
  • selainyang dijalani oleh Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin
Kata "subul" merupakan bentuk jamak dari "sabil". Kalau kita mengikuti jalan-jalan yang lain makan kita akan tercerai berai dari jalan-Nya. Hadits tentang perpecahan umat menyebutkan bahwa kaum Yahudi akan terpecah menjadi 71 golongan, kaum Nasrani akan terpecah menjadi 72 golongan dan kaum Muslim akan terpecah menjadi 73 golongan. Maka kita diharapkan untuk mengikuti golongan yang selamat.

Kata-kata sabil dapat dikita temukan dalam ayat-ayat berikut ini :
ud'u ilaa sabiili rabbika bialhikmati waalmaw'izhati alhasanati wajaadilhum biallatii hiya ahsanu inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bialmuhtadiina
[16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah845 dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An Nahl, 16: 125)



qul haadzihi sabiilii ad'uu ilaa allaahi 'alaa bashiiratin anaa wamani ittaba'anii wasubhaana allaahi wamaaanaa mina almusyrikiina
[12:108] Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (Q.S. Yusuf, 12: 108)


Hadits: barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah.

Ayat 6: 153 diatas dijelaskan oleh ayat:

shiraathalladziina an'amta 'alayhim ghayri almaghdhuubi 'alayhim walaa aldhdhaalliina
[1:7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.9 (Q.S. Al Fatihah, 1: 7)


Orang-orang Nasrani dikatakan sesat karena mereka beramal tanpa ilmu. Sedangkan orang-orang Yahudi dikatakan sebagai orang-orang yang dimurkai karena mereka berilmu tapi tidak beramal. Sedangkan orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang berilmu dan beramal. Para sahabat adalah orang-orang yang menggabungkan antara ilmu dan amal.

Itulah sebabnya Rasulullah memerintahkan kita untuk mengikuti sunnah beliau dan sunnah khulafaurrasyidin sesudah beliau. Sekarang ini banyak firqoh yang tidak sejalan dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah.

Imam Auza'i berkata bahwa ilmu adalah apa-apa yang dibawa oleh para sahabat, kalau bukan seperti itu bukan ilmu. Apa yang dibawa oleh para sahabat yaitu:

  • Qur'an
  • Sunnah
  • Pemahaman mereka terhadap Qur'an dan Sunnah
Gerakan yang menyimpang memahami Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman mereka sendiri.

Muhammad bin Wahab mewajibkan setiap muslim mempelajari empat perkara yaitu:
  1. Ilmu
  2. Amal
  3. Da'wah
  4. Sabar
Hal ini beliau sampaikan dalam buku Ushulu Tsalatsah.

Yang dimaksud dengan ilmu adalah:
  • Ma'rifatullah
  • Ma'rifaturrasul
  • Ma'rifatul Islam dan dalil-dalilnya
Amal adalah pelaksanaan ilmu dalam tataran praktis. 
Ilmu dan amal saja tidak cukup, harus ada da'wah. Setelah itu kita diharapkan untuk sabar dalam:
  • menuntut ilmu
  • beramal
  • da'wah
Hadits: orang yang komitmen dengan Islam, kondisinya akan seperti orang yang memegang bara api.

Sebagaimana orang tidak tahan memegang bara api yang panas maka mereka tidak tahan dengan Islam. 

Imam Syafi'i mengatakan: seandainya Alah tidak menurunkan hujjah (Qur'an) maka surat Al-Ashr cukup. 

Penyebab penyimpangan itu ada dua yaitu:
  1. Bodoh
  2. Mengikuti hawa nafsu
Oleh karena itu menyebarkan ilmu menjadi amal yang utama.  Muhammad Hasan mengatakan bahwa menuntut ilmu adalah jihad yang utama. Masalah perang tidak akan diketahui tanpa menuntut ilmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas