Hal-hal yang dapat merusak investasi - Nouman Ali Khan

Gambar
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ  ۖ  فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا  ۖ  لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا  ۗ  وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ  ‎   Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 264) Kalau Anda memberi dan mengharapkan sesuatu dari pember

Hak-hak Al-Qur'an yang harus ditunaikan oleh setiap Muslim

Oleh: Ustadz Aiman Abdullah, Lc (dari Martapura)

Al-Qur'an adalah undang-undang (dustur) dari Allah. Dia adalah ruh bagi tubuh kita. Kalau tubuh tidak punya Qur'an, dia tidak punya ruh. Perlunya kita pada Qur'an lebih dari perlunya tubuh akan makanan dan minuman. Qur'an merupakan santapan hati. Kalau kita tidak membaca Qur'an maka kita akan sengsara di akhirat. Orang yang tidak mendapat manfaat dari Qur'an maka dia akan sengsara di akhirat.


Qur'an tidak pernah habis keajaibannya, tidak pernah padam cahayanya. Bila kita sering-sering mengulang-ulang membacanya, maka dia akan mendatangkan sesuatu yang baru yaitu ada pelajaran baru yang kita dapatkan. Berbeda dengan buku biasa yang bila dibaca berulang-ulang akan membosankan. Manisnya Qur'an akan kita dapatkan dengan sering mengulang-ulang membacanya.



[39:23] Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang {1313}, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (SURAT AZ ZUMAR (ROMBONGAN-ROMBONGAN) ayat 23)

Banyak sekali keutamaan Al-Qur'an, diantaranya:
  • Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa
  • Peringatan
  • Penuh berkah
  • Berpaling dari Qur'an maka akan mendapatkan kehidupan yang sempit
 Beberapa hadits seputar keutamaan Qur'an:
  • Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.
  • Orang yang pintar baca Qur'an maka dia akan bersama utusan yang mulia (tafsirnya: bersama malaikat; bersama para rasul di akhirat). Orang yang terbata-bata, berat baginya membacanya, maka baginya 2 pahala. 
  • Mu'min yang membaca Qur'an dan mengamalkannya seperti jeruk bali, enak rasanya dan enak baunya. Orang yang mengamalkan Qur'an tapi tidak membacanya seperti kurma, enak rasanya tapi tidak berbau. Perumpamaan orang munafik yang membaca Qur'an seperti buah raihana, aromanya enak tapi rasanya pahit. Munafik yang tidak membaca Qur'an seperti buah hanzhalah, rasanya pahit dan tidak ada aroma (bau).
Dengan Qur'an hiduplah hati kita. Orang yang sehat jasmani tidak sehat 100% kalau tidak mendapatkan faedah dari Qur'an.

[10:57] Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (YUNUS ayat 57)

Qur'an lebih baik dari semua materi.

Hak Qur'an yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim adalah membaca Qur'an secara tartil.

..."dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan (Q.S. Al-Muzzammil, 73: 5)

Tartil ini akan melahirkan tadabbur (meresapi apa yang kita baca). Secara bahasa tartil artinya membaca dengan kesesuaian dengan kaidahnya (sesuai tajwidnya), sesuai tempat keluar hurufnya. Untuk mengetahui bagaimana tartilnya rasulullah, Anas meriwayatkan bahwa bacaan Rasulullah tidak tergesa-gesa.

Diantara bagian yang paling inti adalah tajwid, membaca dengan lagu yang tidak mengeluarkannya dari tajwid. Bagian utama tajwid adalah makhorijul huruf dan bagaimana keluarnya huruf. Kalau kita salah membaca Qur'an, maka artinya akan berubah.

3 pendapat mengenai hukum beramal dengan tajwid:
  1. Beramal dengan tajwid hukumnya wajib.
  2. Beramal dengan tajwid tidak wajib (sunnah / disukai) kalau dia wajib maka memberatkan orang-orang yang awam.
  3. Beramal dengan tajwid itu apabila salah darinya bisa merubah harakat maka mempelajarinya wajib; tapi bila salah tidak merubah harakat maka mempelajarinya tidak wajib.
Hukum mengamalkan ilmu tajwid:
  1. Pada masalah harakat huruf dan tempat keluar huruf maka hukumnya wajib. Salah padanya haram secara mutlak.
  2. Sifat : cara mengeluarkan suatu huruf. Ada dua sifat: (1) sifat mumaiyidah: mengamalkannya wajib, salah daripadanya haram. (2) sifat muzaiyinah (penghias) : bagus bacaannya, kesalahannya kecil. Pada orang yang talaqi penghias ini menjadi wajib. Bila dia tidak talaqi dan dia orang alim maka aib baginya untuk meninggalkan. Tapi bagi orang awam tidak mengapa salah.
Bersama Qur'an itu memiliki dua sayap yaitu:
  1. Membaca Qur'an
  2. Tadabbur (hal ini akan melahirkan sikap mengamalkan Qur'an dan berhukum dengan Qur'an)
Ada orang yang sangat mampu melakukan tadabbur terhadap Qur'an karena mereka tahu bahasa Arab. Orang yang suka melakukan tadabbur maka hatinya akan lembut. Tadabbur dapat dilakukan dengan membaca buku-buku tafsir. Tadabbur adalah maksud pertama dan terakhir dari membaca Qur'an.

Hiasi Qur'an dengan suaramu. Pengaruh Al-Qur'an akan menghiasi sanubarimu. Membaca Qur'an akan bermanfaat bagi yang mendengarnya. Itulah sebabnya ada ayat yang memerintahkan kita untuk diam bila ada yang membacakan Qur'an.

Nasehat Ibnu Mas'ud:
  1. Janganlah engkau menghamburkan Qur'an seperti menghamburkan kurma yang jelek. Bacalah Qur'an seperti membaca sesuatu yang berharga.
  2. Jangan tergesa-gesa membaca Qur'an seperti membaca syair.
  3. Ambillah pelajaran. Renungilah keajaiban Qur'an.
  4. Gerakkanlah hati-hat kalian dengan Qur'an. Bacalah tafsir setiap hari. Kalau Qur'an tidak direnungi hati menjadi keras. Jangan tergesa-gesa membaca Qur'an, yang penting adalah kualitasnya.
  5. Janganlah menjadi motivator membaca Qur'an adalah sampai mana membacanya. Motivatornya adalah merenungi maknanya.
Beramal dengan Qur'an adalah menjadikannya sebagai hukum dalam kehidupan. Ibnu Mas'ud: dulu kami tidak pernah melebihi 10 ayat, sampai kami mengamalkannya. Dulu kami minta bantuan untuk menghapalkan dan mengamalkannya.

Jangan menjadikan hawa nafsu sebagai hukum. Dalih adalah kata lain dari hawa nafsu.

Dan Rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al Qur'an ini diabaikan." (Q.S. Al-Furqan, 25: 30)

Jadikan Qur'an sebagai penyejuk dan penyembuh bagi hati.

Tanya - Jawab:
  1. Apakah boleh mempelajari Qur'an dengan huruf latin? (Jawab) : wajib belajar Qur'an dengan huruf hijaiyah. Tulisan latin bukan Qur'an, tapi bacaannya adalah Qur'an. Orang yang membaca Qur'an mendapat ganjaran dari dua sisi, pertama dari sisi melihat tulisan Qur'an dan kedua dengan membacanya. Ada hadtis yang berbunyi: barangsiapa memandang Qur'an maka Allah akan menghindarkannya dari penyakit mata. Para sahabat ada yang bertabarruk (mengambil berkah) waktu waktu bangun tidur dengan melihat tulisan Qur'an. Belajar membaca Qur'an dengan tulisan latin akan membuat orang manja.
  2. Bukankah ada riwayat yang mengharuskan kita untuk mengkhatamkan Qur'an paling cepat dua hari dan paling lambat enam bulan? (Jawab): para sahabat mengkhatamkan Qur'an dalam waktu 3 hari, 7 hari, 15 hari, 20 hari, 1 bulan dan 40 hari. Umumnya para sahabat khatam Qur'an dalam waktu 7 hari. Para tabi'in dan tabiit tabi'in mengkhatamkan Qur'an tidak ada yang kurang dari dua kali setahun. 
Aus Atsaqofi berkata: aku bertanya kepada para sahabat tentang bagaimana mereka membagi target bacaan Qur'an. Para sahabat menjawab bahwa mereka membagi target bacaan Qur'an dengan:
  • Hari I : 3 surat (Al-Baqarah sampai akhir An-Nisa)
  • Hari II : 5 surat (Al-Maidah sampai akhir At-Taubah)
  • Hari III : 7 surat (Yunus sampai akhir An-Nahl)
  • Hari IV : 9 surat (Al-Israa' sampai akhir Al-Furqon)
  • Hari V : 11 surat (Asy-Syu'ara sampai akhir Yasin)
  • Hari VI : 13 surat (Ash-Shaafaat sampai akhir Al-Hujurat)
  • Hari VII : Qaaf sampai akhir An-Naas
Kalau kita tidak mampu meniru mereka maka mirip-miripkanlah dengan mereka. Disunnahkan untuk membaca do'a khatam Qur'an.

3. Sahkah shalat dibelakang imam yang bacaannya banyak salah? (Jawab): apabila kesalahannya fatal maka shalatnya tidak sah.

Jangan cari masjid yang jauh kecuali bila pada masjid yang dekat rumah tersebut ada bid'ah, bacaan imamnya rusak atau ada kajian di masjid yang jauh tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan