📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Semangat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan

Ketika pulang dari Palangka Raya menuju ke Kapuas, admin satu mobil dengan seorang perawat yang turun dari Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, menuju ke Banjarmasin. Beliau sedang menyelesaikan proposal skripsi S-1 Keperawatan. Sebagai petugas kesehatan di Puskesmas Perawatan di kecamatan tersebut, beliau berinisiatif untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mumpung masih muda dan masih ada biaya. Untuk pulang pergi ke Banjarmasin, biaya transportasi yang harus dikeluarkan kurang lebih Rp 300.000. Dan hal ini dilakoninya setiap minggu. Jadi kita bisa bayangkan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menempuh pendidikan tersebut.

Admin menjadi teringat dengan teman-teman di rumah sakit dan puskesmas yang juga berasal dari daerah-daerah hulu dan daerah-daerah transmigrasi. Banyak anak-anak yang berasal dari daerah hulu Kapuas bersedia untuk tinggal di rumah saudara atau di rumah orang yang bersedia menampung mereka dan mengijinkan mereka untuk melanjutkan pendidikan. Mereka akan membantu pekerjaan rumah tangga di rumah yang mereka tempati, sampai mereka menyelesaikan pendidikan. Semangat seperti ini sudah banyak yang membuahkan hasil. Banyak anak-anak yang berasal dari hulu, dapat menyelesaikan pendidikan D-3, bahkan S-1 mereka, kemudian mengabdikan diri mereka untuk masyarakat Kabupaten Kapuas.

Semangat ini jugalah yang membuat banyak anak-anak transmigrasi yang berhasil menempuh pendidikan tinggi dan kembali mengabdi di tengah masyarakat. Diantara mereka ada yang menjadi guru, perawat, dokter, polisi, tentara dan lain-lain. Semoga semangat ini tetap terpupuk dikalangan anak-anak muda kita, dalam rangka memajukan Kapuas tercinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan