Nana Asma'u: Kisah Inspiratif Perempuan Muslim Afrika Barat

Gambar
Gambar ini hanya ilustrasi Nana Asma'u binti Uthman (1793-1864) adalah seorang cendekiawan Muslim dan penyair ulung dari Sahel, Afrika Barat. Ia putri dari Shaykh Uthman ibn Muhammad ibn Uthman ibn Salih (wafat 1817), yang lebih dikenal sebagai Uthman dan Fodio, pendiri kekhalifahan Sokoto yang kuat dan salah satu ulama terkemuka dalam bidang hukum, sufisme, dan tata pemerintahan di awal era modern. Tumbuh dalam lingkungan yang mencintai puisi, Nana Asma'u memanfaatkan puisi sebagai sarana untuk mengajarkan Al-Qur'an, menyebarkan nilai-nilai Islam, mengenang tokoh-tokoh penting, dan melestarikan sejarah bangsanya. Saudara laki-lakinya, Muhammad Bello, yang menggantikan ayahnya sebagai khalifah, juga menulis banyak karya puisi dan prosa tentang ilmu-ilmu Islam, serta mencatat sejarah suku Fulani, terutama perubahan besar yang terjadi di bawah kepemimpinan ayah mereka. Asma'u hidup di masa revolusioner dan menyaksikan konsolidasi kekhalifahan Sokoto. Ia sosok yang tabah, ...

Donor Darah di Bank Mandiri Cabang Kapuas

Pimpinan Bank Mandiri Cabang Kapuas sedang donor darah
Keteladanan. Mungkin ini kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang terjadi di Bank Mandiri. Ketika kepala cabang dan seluruh jajaran direksi ikut ambil bagian dalam donor darah, maka seluruh karyawan tidak tinggal diam untuk bisa meneladani pimpinan mereka. Suasana ini tampak dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri Cabang Kapuas bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Kabupaten Kapuas dan Unit Transfusi Darah RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo pada hari Senin, 12 September 2011. Kegiatan ini dilangsungkan diruangan pimpinan dan di mushola kantor.

Kegiatan para pendonor diawali dengan pendaftaran, kemudian dilakukan penimbangan berat badan, pemeriksaan tekanan darah oleh para relawan PMI Kabupaten Kapuas, dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin yang langsung dilakukan oleh dr. Erny Indrawati, kepala instalasi laboratorium RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo yang mengepalai rombongan UTD RS. Selanjutnya setelah semua persyaratan dipenuhi, maka mulailah donor diambil darahnya. Setelah diambil darahnya, pendonor mendapatkan bingkisan yang sudah disiapkan oleh UTD-RS.


Menurut keterangan dari dr. Erny Indrawaty, jumlah pendonor adalah sebanyak 21 orang, lebih banyak dari yang semula didaftarkan. Semoga kegiatan ini juga dapat diikuti oleh instansi lain, sehingga kebutuhan darah setiap bulan yaitu sekitar 300-an kantong dapat dipenuhi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan