Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Tantangan pendidikan di Desa Jangkang

Secara infrastruktur apabila hanya ingin mencapai pendidikan dasar saja, maka masyarakat di Desa Jangkang bisa mencapainya, mengingat di desa ini sudah tersedia SMP, jadi masyarakat bisa menempuh pendidikan dasar 9 tahun. Namun angka putus sekolah di desa ini cukup tinggi, ada yang setelah sekolah dasar tidak melanjutkan pendidikan lagi. Selain itu ketika admin menanyakan kepada buru BP di SMPN 3 Kapuas Tengah, beliau mengatakan bahwa motivasi anak-anak di desa ini untuk berprestasi sangat rendah. Sehingga membutuhkan usaha yang ekstra keras untuk memotivasi mereka untuk menyelesaikan pendidikan dan memotivasi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Memang bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman melanjutkan pendidikan membutuhkan semangat belajar yang tinggi, mengingat mereka harus bersekolah di kecamatan lain bila ingin meneruskan pendidikan ke SMA atau SMK. Saat ini di Kecamatan Pasak Talawang tidak tersedia SMA atau SMK, mereka harus bersekolah di Pujon untuk menempuh pendidikan lanjutan atas. Hal ini tentu membutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk melanjutkan pendidikan. Itulah sebabnya motivasi yang tinggi sangat dibutuhkan untuk melanjutkan sekolah.

Terpencilnya Desa Jangkang, membuat akses terhadap informasi dan teknologi juga sangat terbatas. Bila di Kecamatan lain sudah tersedia Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), maka kecamatan baru ini belum mendapatkan bagiannya. Peralatan laboratorium pun sangat terbatas di SMPN 3 Kapuas Tengah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan