Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc
Mereka meyakini manunggaling kawula gusti, menyatu dengan
Allah. Dari wihdatul wujud timbullah pemahaman hulul, tidak ada yang wujud
selain Allah SWT. Kita harus mentauhidkan Allah SWT dalam masalah zat, sifat
dan perbuatan. Zat Allah SWT itu satu (la ilaha illallah). Sifat Allah juga
satu. Diantara sifat Allah itu adalah wujud. Jadi menurut mereka jika ada yang
wujud selain Allah adalah syiriik. Ini adalah syubhat yang dimiliki oleh sufi.
Makanya zikirnya Allah, Allah, Allah. Ada satu hal yang dilupakan oleh sufi
yaitu bahwa manusia juga punya sifat tapi sifatnya berbeda dengan Allah SWT.
Manusia juga punya zat tapi zat-nya berbeda dengan Allah SWT.
Selain ada wihdatul wujud, ada wihdatul adyan, kesatuan agama. Bahkan ada yang menyatakan bahwa aqidah iblis lebih baik dari malaikat, karena ketika diperintah Allah untuk sujud kepada Adam, dia menolak. Ini juga syubhat kaum sufi.
Keyakinan wihdatul wujud sudah berlangsung sejak abad 3 Hijriah. Pemahaman ini menimbulkan kebingungan:
- siapa menyembah siapa?
- kepada siapa berdo'a
Itulah sebabnya para ulama mengatakan bahwa paham ini lebih buruk dari agama Yahudi dan Nasrani karena mereka tidak memiliki pemahaman ini. Ketika mereka mengatakan bahwa tidak ada yang wujud maka semuanya adalah Tuhan, jadi mereka bisa menyembah apapun.
16. dan bahwasanya: Jikalau mereka
tetap berjalan Lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan
memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). (Q.S. Al Jinn, 72: 16)
Dalam ayat tersebut terdapat kata "thariqah" (jalan). Kaum sufi menjadikan ini sebagai dalil untuk mengikuti "thariqah" dan dengan mengikuti "thariqah" seseorang akan mendapatkan rezki yang banyak. Ini termasuk syubhat yang diajarkan oleh kaum sufi.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!