Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Budak yang shalih



Oleh : Abdul Hamid, S.Ag

Rasulullah memiliki akhlak yang mulia. Rasululllah juga tidak lupa berdo’a kepada Allah SWT meskipun dosa beliau sudah diampuni. Beliau tidak pernah meninggalkan shalat malam. Di zaman dulu ada seorang budak yang dibeli oleh seseorang. Budak yang akan dibeli ini minta tiga syarat:

1.   Bila sampai waktu shalat, saya jangan dilarang, biarkan saya shalat. Tuannya menyanggupi.

2.   Bila saya disuruh bekerja, pekerjakan saya diwaktu siang saja, malam saya jangan disuruh. Tuannya menyanggupi.

3.   Saya minta dibuatkan rumah, yang mana tidak ada yang masuk ke rumah tersebut kecuali saya. Tuannya menyanggupinya.

Budak disuruh memilih rumah. Dia memilih rumah yang akan hancur. Mengapa engkau memilih rumah seperti itu. Budak itu berkata, “Saya minta maaf sebelumnya, rumah yang akan hancur ini, Allah akan meramaikannya dan akan menjadi taman dari taman surga.” Lalu sampai pada waktu malam, dia masuk ke tempat itu dan tuannya tadi melakukan hiburan. Ketika tengah malam, acara hiburan tuannya selesai. Tuannya penasaran, mengapa budaknya meminta tiga syarat tadi. Matanya tertuju pada rumah budaknya. Ternyata dirumah yang buruk tadi, di depannya ada cahaya yang luar biasa (seperti ada lampu yang bergantung di langit). Ini yang dimaksud oleh si budak tadi. Sang budak sedang dalam keadaan sujud, dia tidak melihatnya. Budaknya berdo’a kepada Allah: Ya Allah, saya mewajibkan atas diri saya membantu tuan saya karena dia membeli saya. Seandainya aku bukan budak, aku akan menyerahkan seluruh hariku untuk Engkau. Maafkan saya Ya Allah. 
Penasaran tuannya menyaksikan budaknya sampai waktu fajar. Lampu dan cahaya tadi menghilang. Lalu tuannya kembali ke rumah, mengabarkan kepada istrinya tentang apa yang terjadi. Malam berikutnya tuannya membawa istrinya untuk mengintip budaknya. Terjadi juga apa yang terjadi seperti kemarin. Si budak tetap bermunajat sampai subuh. Budak tadi dipanggil. Sekarang engkau kami merdekakan. Aku ikhlas karena Allah ujar tuannya. Sehingga engkau tidak bekerja di sini lagi. Wahai anak, kami melihat engkau memiliki kemuliaan yang luar biasa. Anak tersebut tidak mengerti mengenai kisah itu. Anak tersebut mengangkat kedua tangannya. Ya Allah, saya memohon kepada Engkau agar engkau tidak menampakkan hijab ini dan jangan engkau tampakkan keadaanku kepada orang lain. Jika engkau buka tabir ini, angkat aku kepada Engkau. Allah hendak menampakkan tabir tersebut, Allah kemudian mewafatkannya. Anak tersebut tersungkur.

*Disampaikan pada hari Minggu, 13 November 2011 di Majelis Ta'lim Al-Inayah, Jl. Kapten Pierre Tendean Gg. X, Kuala Kapuas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas