Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Banjir di Kuala Kapuas


Pada hari Senin, 19 Maret 2012 sejak sekitar pukul 17.00 WIB ketinggian air dari Sungai Kapuas dan Sungai Kapuas Murung mulai meningkat dengan cepat sehingga merendam daerah bantaran sungai. Menurut keterangan warga sekitar Jl. Kapten Pierre Tendean Gg. IXA, Kuala Kapuas, kejadian serupa pernah terjadi sekitar 10 tahun yang lalu.

Dari informasi yang diperoleh oleh admin, peningkatan ketinggian air ini juga terjadi di tempat-tempat lain seperti di daerah Barito, Cilik Riwut, Jalan Sulawesi dan lain-lain.

Syukurlah kejadian ini tidak berlangsung lama, setelah shalat Maghrib ketinggian air berangsur-angsur surut.

Komentar

  1. Mungkin ini juga peringatan bagi kita warga kapuas semua agar lebih sadar memelihara kelestarian dan kebersihan sungai kita, tidak menutup kemungkinan begitu terjadi air pasang ditambah curah hujan yang tinggi kota kapuas akan kebanjiran.

    Sungai kita selama ini dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah bagi masyarakat, lihat saja di Pasar Danau Mare hampir setiap malam berapa banyak sampah pasar yang dibuang kesungai oleh petugas kebersihan pasar, hendaknya pemda lebih proaktif lagi dalam mensosialisasikan kelestarian dan kebersihan sungai di kapuas.

    Aliran sungai-sungai kecil yang membelah kota kapuas juga harus lebih diperhatikan lagi, sudah berapa bulan sejak pembangunan gorong-gorong jembatan di Jalan Jawa depan panti asuhan budi sejahtera sisa-sisa pembendungan sungai untuk pelaksanaan pekerjaan tidak dikembalikan seperti asal (kayu galam dibiarkan membendung setengah lebih lebar sungai), apakah memang demikian???

    Ayo jaga kebersihan dan kelestarian Sungai yang ada Kapuas..!!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan