Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Pembuatan Kompos di TPA Handil Teluk Palinget

Pada hari Selasa, 20 Maret 2012 admin berkesempatan mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Handil Teluk Palinget, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Dalam kunjungan ini admin mendapat penjelasan dari Bapak Iwan, penanggung jawab TPA tentang proses pembuatan kompos. Kegiatan pembuatan kompos dimulai dengan memilah sampah dari gundukan sampah yang ada di TPA.
Gundukan sampah di TPA Handil Teluk Palinget
Sampah yang sudah dipisahkan tersebut merupakan sampah-sampah organik yang dibawa dari gundukan sampah ke ruang pembuatan kompos dengan menggunakan gerobak dorong.
Kumpulan sampah organik yang sudah dipilah
Sampah organik tersebut dimasukkan ke dalam "mesin peramu".
"Mesin peramu" sampah
Dalam mesin peramu ini, sampah organik dicampur dengan Kompos Aktivator dan Bakteri Fermentasi untuk mempercepat terbentuknya kompos.
Kompos aktivator dan bakteri fermentasi
Kompos yang sudah terbentuk didiamkan di ruangan ini selama 7 hari.
Setelah 7 hari, kompos ini dipindahkan ke ruangan pengeringan.
Pengeringan kompos
Agar cepat kering, kompos tersebut dibolak-balik.
Kompos yang dibolak-balik
Setelah kering, seperti inilah hasilnya:
Menurut keterangan Bapak Iwan, kompos ini baru digunakan untuk keperluan di TPA saja dan digunakan untuk memupuk tanaman-tanaman yang ditanam di kompleks TPA.
Berbagai tanaman yang menggunakan kompos produksi TPA Handil Teluk Palinget
Mengingat sangat terbatasnya tenaga untuk pembuatan kompos ini, pembuatan kompos ini hanya dapat dilakukan beberapa kubik saja sehari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan