Meluncurkan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Kapuas

Gambar
  Pada tanggal 26 November 2024 , Kabupaten Kapuas menorehkan tonggak sejarah baru dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan masyarakat dengan dilaksanakannya Launching Integrasi Layanan Primer (ILP) . Acara ini berlangsung di Puskesmas Melati , yang beralamat di Jalan Melati No. 18, Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. Program ILP terintegrasi dengan inovasi lokal bernama "SI KILAP" (Strategi Menuju Kapuas Sehat dengan Implementasi Integrasi Layanan Primer), yang bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer berbasis kolaborasi dan inovasi. Mengintegrasikan Layanan untuk Kapuas Sehat ILP adalah langkah inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan kualitas layanan kesehatan di tingkat primer. Pelaksanaan ILP di Kabupaten Kapuas melibatkan sinergi antara berbagai pihak, termasuk Dana Desa , BPJS , dan dukungan lintas sektor lainnya. Dengan mengusung konsep integrasi, program ini menghadirkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh sesuai siklus hidu...

Pembuatan Kompos di TPA Handil Teluk Palinget

Pada hari Selasa, 20 Maret 2012 admin berkesempatan mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Handil Teluk Palinget, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Dalam kunjungan ini admin mendapat penjelasan dari Bapak Iwan, penanggung jawab TPA tentang proses pembuatan kompos. Kegiatan pembuatan kompos dimulai dengan memilah sampah dari gundukan sampah yang ada di TPA.
Gundukan sampah di TPA Handil Teluk Palinget
Sampah yang sudah dipisahkan tersebut merupakan sampah-sampah organik yang dibawa dari gundukan sampah ke ruang pembuatan kompos dengan menggunakan gerobak dorong.
Kumpulan sampah organik yang sudah dipilah
Sampah organik tersebut dimasukkan ke dalam "mesin peramu".
"Mesin peramu" sampah
Dalam mesin peramu ini, sampah organik dicampur dengan Kompos Aktivator dan Bakteri Fermentasi untuk mempercepat terbentuknya kompos.
Kompos aktivator dan bakteri fermentasi
Kompos yang sudah terbentuk didiamkan di ruangan ini selama 7 hari.
Setelah 7 hari, kompos ini dipindahkan ke ruangan pengeringan.
Pengeringan kompos
Agar cepat kering, kompos tersebut dibolak-balik.
Kompos yang dibolak-balik
Setelah kering, seperti inilah hasilnya:
Menurut keterangan Bapak Iwan, kompos ini baru digunakan untuk keperluan di TPA saja dan digunakan untuk memupuk tanaman-tanaman yang ditanam di kompleks TPA.
Berbagai tanaman yang menggunakan kompos produksi TPA Handil Teluk Palinget
Mengingat sangat terbatasnya tenaga untuk pembuatan kompos ini, pembuatan kompos ini hanya dapat dilakukan beberapa kubik saja sehari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan