Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

10 Fakta Tentang Transfusi Darah


  1. Transfusi darah menyelamatkan jiwa dan memperbaiki kesehatan. Meskipun demikian, banyak pasien yang memerlukan darah tidak mendapatkan darah yang aman tepat pada waktunya. Setiap negara perlu memastikan bahwa keperluan darah mencukupi dan bebas dari HIV, virus hepatitis dan infeksi lain yang dapat ditularkan melalui transfusi yang tidak aman.
  2. Transfusi digunakan untuk mendukung berbagai pengobatan. Pada negara maju, transfusi paling banyak digunakan untuk mendukung pengobatan medis tingkat lanjut dan pembedahan yang sulit seperti operasi jantung terbuka dan perawatan trauma lanjutan. Pada negara miskin dan berkembang, sering digunakan untuk penanganan komplikasi yang berkaitan dengan persalinan, malaria pada anak-anak dengan komplikasi anemia berat dan cedera akibat trauma.
  3. Suplai darah aman yang memadai hanya dapat dipenuhi melalui donor teratur oleh donor darah sukarela karena angka kejadian infeksi yang ditularkan melalui darah paling rendah diantara para donor. Angka kejadian infeksi lebih tinggi pada donor yang memberikan darahnya sebagai pengganti bila diperlukan oleh sebuah keluarga dan diantara mereka yang memberikan darahnya karena uang atau pembayaran bentuk lain.
  4. 62 negara memiliki 100% suplai darah dari donor sukarela. Sejak ditetapkannya Hari Donor Darah Sedunia pada tahun 2004, 111  negara melaporkan peningkatan jumlah donor darah sukarela. Tetapi pada 40 negara, kurang dari 25% suplai darah berasal dari donor darah sukarela.
  5. Sekitar 92 juta darah donor yang dikumpulkan diseluruh dunia setiap tahunnya. Sekitar 50% dari darah ini didonorkan di negara miskin dan negara berkembang dimana hampir 85% populasi dunia tinggal. Angka donor darah rata-rata adalah lebih dari 13 kali lebih besar di negara  maju dibandingkan dengan negara miskin.
  6. Pengumpulan di pusat darah bervariasi bergantung pada pendapatan kelompok. Sekitar 8.000  pusat darah di 159 negara melaporkan pengumpulan, rata-rata, 10.000 donor darah per pusat (berkisar dari 20 sampai sekitar 500.000). Pengumpulan rata-rata tahunan per pusat darah adalah 30.000 pada negara-negara maju, 7.500 pada negara-negara berkembang dan 3.700 pada negara-negara miskin.
  7. Orang di negara-negara maju mendonorkan darahnya lebih sering dibandingkan dengan orang-orang di negara miskin atau sedang berkembang. Angka tengah donor darah di negara-negara maju adalah 36,4 donor per 1000 orang. Bandingkan dengan 11,6 donor per 1000 orang di negara-negara berkembang dan 2,8 donor pada negara-negara miskin.
  8. Darah yang didonorkan harus selalu diskrining. Semua darah yang didonorkan harus selalu diskrining untuk HIV, hepatitis B, hepatitis C dan sifilis sebelum ditransfusikan. Sampai saat ini pada 39 negara tidak semua darah yang didonorkan diperiksa untuk satu atau lebih infeksi-infeksi ini. Pemeriksaan tidak dapat diandalkan pada banyak negara karena kekurangan staf, buruknya kualitas alat pemeriksaan, suplai yang tidak teratur, atau kurangnya pelayanan laboratorium dasar.
  9. Satu unit darah dapat bermanfaat untuk beberapa pasien. Memisahkan darah menjadi berbagai komponen memungkinkan satu unit darah bermanfaat bagi beberapa pasien dan memberikan pasien hanya komponen darah yang diperlukan saja. Sekitar 91% dari darah yang dikumpulkan di negara-negara maju, 72% di negara-negara berkembang dan 31% di negara-negara miskin dipisahkan menjadi komponen darah.
  10. Transfusi yang tidak perlu memaparkan pasien pada resiko yang tidak perlu. Seringkali transfusi diberikan sedang terapi alternatif yang sederhana dan aman mungkin sama efektifnya. Akibatnya transfusi tersebut memaparkan pasien pada resiko yang tidak perlu dari infeksi atau reaksi transfusi yang berat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas