Industri Tembakau Ancam Kesehatan dan Ekonomi Indonesia

Gambar
Gambar ini dibuat oleh ChatGPT dengan prompt artikel di bawah ini Industri tembakau tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi dan ketergantungan generasi mendatang. Industri tembakau berusaha menggagalkan kebijakan kesehatan. Rokok berdampak buruk pada lingkungan. Industri rokok juga menggunakan uang kotor untuk mempengaruhi, menyebarkan narasi menyesatkan, memanfaatkan celah hukum, dan berupaya untuk menghambat pengendalian tembakau. Kampanye WHO bertujuan untuk mengungkap taktik industri tembakau dalam mempengaruhi kebijakan kesehatan yang akan berdampak pada generasi mendatang. WHO mendukung kaum muda di seluruh dunia, yang telah meminta industri tembakau untuk berhenti mempengaruhi kebijakan kesehatan dan berhenti menargetkan mereka dengan produk baru yang berbahaya, sambil menjanjikan masa depan yang lebih baik. Beberapa taktik industri tembakau untuk memenangkan pengaruh dan mempengaruhi kebijakan kesehatan antara lain: mengklaim memilik

Along The Rivers of Central Kalimantan - Buku

Sampul buku "Along The Rivers of Central Kalimantan"
Buku ini dikarang oleh Arnoud H. Klokke, dokter misionaris Protestan yang pernah bertugas di Rumah Sakit Kuala Kapuas dari tahun 1949-1959. Buku ini berisi koleksi foto dokter Klokke ketika beliau melakukan perjalanan menempuh tiga sungai di Kalimantan Tengah yaitu Sungai Kapuas, Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.

Daerah-daerah di Kabupaten Kapuas yang ada fotonya dalam buku ini adalah:
  • Kota Baru, Kapuas Tengah 
  • Pujon, Kapuas Tengah
  • Marapit, Kapuas Tengah
  • Sungai Ringin, Kapuas Tengah
  • Tumbang Tukun, Pasak Talawang
  • Tumbang Tihis, Kapuas Hulu
  • Tumbang Bukoi, Mandau Talawang
Foto-foto yang ditampilkan dalam buku ini diantaranya adalah mengenai:
  • Anyaman tikar rotan buatan tahun 1939 oleh Merintje Bahoei dari Marapit, Kapuas Tengah
  • Pantar di Tumbang Bukoi
  • Rumah yang dindingnya dari akar kayu di Tumbang Tihis
  • Indu Kuwik, seorang balian di Tumbang Tukun
  • Huma hai di Sungai Ringin
  • Sandung di Pujon
  • Hampatung di Pujon
Buku setebal 174 halaman ini diterbitkan oleh Museum Volkenkunde (Liefkes-Weegenaar fonds), C. Swartenkot Art Books pada bulan Maret 2012. Warga Kalimantan Tengah yang turut berkontribusi terhadap buku ini adalah Dr. Marko Mahin, dosen di Universitas Kristen Palangka Raya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

3 Penyebab Isra' Mi'raj