Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas

Gambar
  Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2024 di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas.  Dalam sambutan dari Asisten III, Bapak Ahmad M. Saribi, beliau mengharapkan adanya arahan dari Sekretaris Daerah terkait masalah pembangunan Zona Integritas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Drs, Septedy, menyampaikan bahwa hasil dari Ombudsman untuk tahun 2023 adalah 82,72. Tapi penilaian KPK, kita berada pada 68,99 padahal target nasional adalah di atas 70. Kita tidak boleh puas dengan kepatuhan di Ombudsman, kita harus meningkatkan satuan pengawasan internal. Beliau bertanya, kalau darah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Mengapa? Masalahnya dimana? Pekerjaan ini adalah pekerjaan kita semua,

Haisah (Mama Ciko) - Pengusaha Wanita dari Pulau Kaladan

Ibu Haisah (Mama Ciko) dilahirkan di Desa Pulau Kaladan, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas. Ketika beliau kelas 3 SD, ayahnya meninggal sehingga beliau tidak sempat menempuh pendidikan tinggi. Sejak remaja beliau sudah biasa menganyam rotan untuk dijual kepada pengumpul. Jadi sejak kecil beliau sudah terbiasa untuk mandiri.

Ketika pertama kali menikah, beliau merupakan istri kedua. Beliau banyak berperan dalam membantu kehidupan suami dan kehidupan istri pertama. Namun berpisah (cerai) setelah cukup lama menikah.

Beliau memulai kegiatan bisnis di Kota Palangka Raya dengan modal Rp 150.000. Dengan modal ini beliau belikan buah. Dengan perputaran keuntungan dari penjualan buah tersebut beliau bisa menyambung hidup bersama dengan ketiga orang anaknya. Beliau menyampaikan bahwa di Palangka Raya ini beliau banyak menyarankan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk membantu suami mencari penghasilan dengan jalan berdagang.

Ketika menikah dengan suami terakhir, mereka mendirikan Warung Makan Haji Arianto. Warung makan ini terletak di seberang Asrama Haji, Jl. G. Obos, Palangka Raya. Menurut keterangan Ibu Haisah, berjualan di warung ini sangat melelahkan. Itulah sebabnya beliau kembali memulai usaha menjual buah. Beliau memulai dengan menjual semangka di depan warungnya untuk melihat pangsa pasarnya. Bila animo masyarakat meningkat maka beliau akan memperbanyak jenis buah yang dijual, tidak cuma semangka saja.

Dengan hasil kerja kerasnya, beliau bersama dengan tiga orang anaknya berhasil menghidupi keluarga dan bisa memiliki sarana transportasi yang dapat digunakan untuk menambah penghasilan. Kedepan beliau merencanakan untuk naik haji dari hasil usahanya. Untuk masa depan beliau sudah punya simpanan yang bisa digunakan untuk hari tua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan