Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Kunjungan Guru Ijai ke Kuala Kapuas

Kisah ini disampaikan oleh Haji Hasan, pemilik Toko Mas Hasanah pada hari Sabtu, 10 Agustus 2013 ketika admin berkunjung ke rumah beliau:

Sekitar tahun 1991, setelah membangun rumah yang terbakar, Haji Hasan berniat untuk mengundang Guru Ijai ke rumah beliau. Saat itu orang-orang mengatakan bahwa sulit untuk mengundang Guru Ijai karena jadwal beliau sangat padat. Tapi ketika beliau mendapatkan kesempatan bertemu dengan Guru Ijai yang baru saja selesai operasi, Guru Ijai menyanggupi. Bahkan waktu untuk mempersiapkan kunjungan tersebut cuma dua hari, mereka berkunjung ke Guru Ijai hari Minggu dan jadwal yang ditetapkan adalah hari Selasa. Syukurlah karena sudah direncanakan jauh-jauh hari, semua makanan disiapkan dari Banjarmasin, sehingga di Kuala Kapuas tinggal menyiapkan tempat saja.

Haji Hasan tidak membuat undangan secara khusus tentang kedatangan Guru Ijai ini, tapi beliau mengandalkan undangan dari mulut ke mulut. Meskipun demikian jumlah jama'ah yang datang sangat luar biasa, sampai memenuhi jalan Jendral Sudirman. Ada 10 buah speedboat yang digunakan oleh rombongan dari Sekumpul untuk menyertai kunjungan Guru Ijai ke Kuala Kapuas. Menurut keterangan Haji Hasan, Guru Ijai sempat tidur di rumah beliau sebentar karena sangat kelelahan.

Dalam jamuan bagi para pengunjung, Haji Hasan sudah menyiapkan pisang. Namun pisang tidak kunjung keluar. Setelah ditanyakan ke bagian dapur, ternyata pisang tersebut sudah habis di dapur karena masyarakat menganggap bahwa pisang-pisang tersebut sudah di do'akan oleh Guru Ijai. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan