Postingan

Menampilkan postingan dengan label Guru Ijai

Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Nasehat Guru Ijai

Gambar
H. Marino (keempat dari kanan) Pada kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di Langgar Inayah, Jl. Kapten Pierre Tendean Gg. IXa, Kuala Kapuas, pada hari Senin, 27 Januari 2014, penceramah, Bapak H. Marino menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: Saat meninggal tidak bisa ditunda atau dimajukan. Kematian tidak bisa ditebus dengan apapun. Amal saja yang dibawa. Harta akan ditinggal. Suami harus bantu istri agar istri juga bisa melaksanakan shalat berjama'ah Beli pulsa seminggu bisa menghabiskan uang sebanyak Rp 20.000, tapi kalau menyumbang ke masjid saat shalat Jum'at cuma Rp 1.000 Kita bisa menyisihkan uang Rp 10.000 sehari untuk beli rokok. Kalau sebulan sudah Rp 300.000. Setahun sudah Rp 3.600.000. Sepuluh tahun sudah Rp 36.000.000. Sedangkan biaya naik haji cuma Rp 35.000.000. Istri yang pertama masuk surga adalah istri yang shalat tepat waktu; berbakti pada orang tua dan berjihad fi sabilillah. Anak paling tidak harus bisa shalat lima waktu dan b...

Kunjungan Guru Ijai ke Kuala Kapuas

Kisah ini disampaikan oleh Haji Hasan, pemilik Toko Mas Hasanah pada hari Sabtu, 10 Agustus 2013 ketika admin berkunjung ke rumah beliau: Sekitar tahun 1991, setelah membangun rumah yang terbakar, Haji Hasan berniat untuk mengundang Guru Ijai ke rumah beliau. Saat itu orang-orang mengatakan bahwa sulit untuk mengundang Guru Ijai karena jadwal beliau sangat padat. Tapi ketika beliau mendapatkan kesempatan bertemu dengan Guru Ijai yang baru saja selesai operasi, Guru Ijai menyanggupi. Bahkan waktu untuk mempersiapkan kunjungan tersebut cuma dua hari, mereka berkunjung ke Guru Ijai hari Minggu dan jadwal yang ditetapkan adalah hari Selasa. Syukurlah karena sudah direncanakan jauh-jauh hari, semua makanan disiapkan dari Banjarmasin, sehingga di Kuala Kapuas tinggal menyiapkan tempat saja. Haji Hasan tidak membuat undangan secara khusus tentang kedatangan Guru Ijai ini, tapi beliau mengandalkan undangan dari mulut ke mulut. Meskipun demikian jumlah jama'ah yang datang sangat luar ...

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas