Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Seorang Guru Bukan Penguasa Kelas

Kuala Kapuas (Humas), Pendidik atau guru bukan seorang penguasa dikelasnya, tetapi tugas guru didalam kelas adalah memberikan pelayanan dengan cara membimbing, dan memberikan jalan pemecahan dalam setiap masalah yang dihadapi siswanya. Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kapuas Drs. H. Ahmad Bahruni, MAP, saat memberikan sambutan dalam acara penutupan workshop Pengenalan Reflective Teaching bagi Guru MTs. Se Kota Kuala Kapuas, di MTsN. Selat, Sabtu (28/9). 

 Lebih lanjut dikatakan bahwa guru harus mampu memperlakukan siswa sesuai dengan keadaan latar belakang mereka, “ Jangan sampai dalam memberikan bimbingan pilih kasih, berilah bimbingan yang sama antara siswa yang satu dan lainnya sesuai keperluan serta keadaan mereka”

 Menyinggung tentang karir guru, yang saat ini cenderung mentok pada golongan IV/a, mantan Ka. Kantor Kemenag Bartim mengatakan, kendala untuk naik ke IV/b terbentur pada pencapaian angka kredit pengembangan profesi sebanyak 12 poin. Tenaga guru MTs. sekarang rata-rata sudah lulusan S-1 bahkan sudah banyak yang S-2. Selama menempuh pendidikan sudah dibekali dengan pengalaman menyusun karya ilmiah, seperti makalah, skripsi bahkan tesis, “Sekarang tinggal tekad kemauan para guru untuk memulai dan melaksanakan penyususnan poin pengembangan profesi tersebut,”. beber Drs. H. Ahmad Bahruni, MAP.

 Pada kesempatan yang sama Kepala Peningkatan Penjaminan Mutu STAIN Palangka Raya, Fiemer Liady, S.Ag. M.Pd menjelaskan kegiatan workshop ini merupakan awal kerjasama antara MTsN. Selat dengan lembaga P2M STAIN Palangkaraya dalam bidang peningkatan mutu tenaga pendidik dimadrasah, “saya berharap dalam waktu mendatang kegiatan yang akan laksanakan tidak hanya sebatas pada workshop saja, tetapi lebih luas lagi yaitu berupa pelatihan, atau bahkan kegiatan yang bersifat kontinyu berupa bimbingan dan pendampingan” ujar Fiemer Liady, S.Ag. M.Pd (andg)

Sumber: MTsN Selat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas