Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Tanya Jawab Agama

Jama'ah Al-Ihsan sedang bertanya
Bersama: Ustadz Amanto Surya Langka, Lc

Tanya: Bolehkah menshalatkan jenazah diantara Azan dan Iqomah ?
Jawab: Boleh, karena tidak ada batasan kapan shalat jenazah dilakukan. Ada waktu yang dijelaskan, ada waktu yang tidak dijelaskan. Silahkan kita memilihnya.

Tanya: Apakah sifat sombong ini juga berlaku terhadap orang beriman dengan orang munafik dan orang-orang kafir.
Jawab: Penyakit hati banyak tidak hanya sombong. Yang tertinggi memang sombong. Selain itu juga ada buruk sangka, hasad. Rasulullah membolehkan hasad dalam dua hal: seseorang yang dikasih harta kemudian bersedekah pagi dan petang. Wah kalau saya seperti dia semoga pahala saya sama. Kita boleh iri kepada orang yang diberi Qur'an kemudian membacanya siang dan malam.

Ada penyakit yang lebih rendah dari itu yaitu dongkol, mangkel, gondok. Al-Qur'an menjelaskan: Ya Allah jangan sampai ada perasaan dongkol terhadap orang-orang yang beriman. Apalagi sesama orang-orang yang beriman. Terhadap orang kafir, ada sikap yang disebut wala dan bara'. Itu juga aktivitas hati. Kita harus merasa lebih tinggi dalam hati. Jangan sedih, jangan berduka, kalian dalam kondisi puncak dengan keimanan kita. Kita lihat mereka kaya. Qur'an mengatakan, Jangan membuat kalian terperdaya dengan bolak-baliknya orang kafir di negeri ini. Apakah kita iri hati dalam masalah itu. Tidak perlu. Allah mengatakan itu kesenangan yang sedikit dibanding dengan keimanan yang kita miliki. Kita  harus  memiliki harga diri. Iman yang membuat kita memiliki nilai dihadapan Allah SWT.

Tidak akan pernah ridho terhadap kalian, Yahudi dan Nasrani. Tapi itu sikap hati kita. Tatkala kita punya tetangga kafir, kemudian mereka perlu bantuan kita, kita harus membantu. Kita harus bisa memilah-milah masalah. Kita harus punya wala' dan bara'. Kalau mereka punya masalah, sikap kita kepada mereka harus baik. Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik kepada mereka yang tidak memerangi kamu dan tidak mengusir kamu dari rumahmu.

Salah satu asnaf zakat adalah orang-orang yang akan dijinakkan hatinya. Dalam fiqih sunnah disebutkan mungkin mereka belum Muslim, tapi baik sama kita. Kita boleh kasih zakat untuk mereka agar mereka tertarik pada kita. Orang lain lah yang melakukannya kepada kita. Ada sikap hati dan ada sikap lahiriah. Jadi kita tinggi karena kita punya iman, tapi saat bermuamalah ada hukum tersendiri yang kita lakukan.

Coba kita bayangkan. Rasulullah meninggal, baju besinya masih tergadai dengan orang-orang Yahudi. Apakah para sahabat itu tidak kaya raya? Ini menunjukkan kepada kita, muamalah secara lahiriah dengan non-Muslim tidak menjadi persoalan. Jangan sampai kebencian kamu kepada suatu kaum membuat kamu tidak berlaku adil kepada mereka.

Tanya: Saya sudah menshalatkan jenazah dan mengantarkannya ke kuburan, tapi tidak lama-lama di kuburan, apakah saya mendapatkan pahala dua qirat?
Jawab: Barang siapa yang menshalatkan jenazah dan mengantar jenazah, maka dia mendapatkan pahala dua qirat. Jadi ketika sudah menshalatkan jenazah dan mengantarkannya tapi tidak tinggal lama maka tetap mendapatkan pahala dua qirat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas