Oleh: Suriani Jiddy, Lc
Sebagian masyarakat ada yang meyakini Arba Mustamir
yaitu hari Rabu terakhir di bulan Safar yang pada bulan ini jatuh pada tanggal
1 Januari 2014 (28 Shafar 1435 H). Keyakinan adanya Arba Mustamir termasuk
Tathayyur yaitu merasa bernasiib sial karena melihat, mendengar atau mengetahui
sesuatu. Hubungannya tidak logis dan tidak sahih. Tathayyur ini merupakan
keyakinan orang-orang jahiliyah yang diyakini oleh masyarakat kita.
Dalam surat At-Taubah ayat 51:
(
51 ) Katakanlah:
"Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang
yang beriman harus bertawakal".
Komentar dari Syeikh Ash
Shabuni:
Qul
la yusibana illa ma kataballahu lana – sekali-kali tidak akan menimpa kepada
kami kebaikan atau keburukan, takut dan harap, sulit (sempit) dan lapang
kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan oleh Allah pada kita dan sudah tertulis
di sisi Allah atas kita.
Huwa
maulana – dia adalah
penolong dan penjaga kita
Wa
‘alallahi fal yatawakkalil mu’minin – hendaklah orang-orang beriman menyerahkan
urusannya kepada Allah dan sekali-kali janganlah orang-orang beriman itu
menggantung dirinya kepada selain dari Allah SWT.
Faidah Ayat:
1. Semua
yang terjadi di alam semesta ini adalah atas kehendak Allah SWT. Tidak ada
angka-angka sial, hari-hari sial. Hal itu tidak ada dalam agama kita. Alam ini
tidak pernah memberi pengaruh negatif atau positif. Ada anak yang nakal atau
sering sakit, ada yang berkeyakinan bahwa nama anaknya tidak sesuai. Penggantian
nama di zaman Rasulullah tidak ada kaitan dengan nakal atau sering sakit, tapi
berkaitan dengan apa yang terkandung dalam nama tersebut. Ada sahabat yang
bernama Zaid si kuda. Nama ini diganti menjadi Zaid yang baik. Penggantian nama
ini berkaitan dengan makna yang terkandung dalam nama bukan hal-hal yang tidak
rasional.
( 22 ) Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S.
Al Hadid, 57: 22)
( 59 ) Dan
pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan
tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak
jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
(Q.S. Al An’am, 6: 59)
( 70 ) Apakah
kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di
langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (Q.S. Al
Hajj, 22: 70)
Allah telah menetapkan
takdir semua makhluk sebelum dia menciptakan langit dan bumi, 50.000 tahun.
(H.R. Muslim).
“Sesungguhnya makhluk yang
pertama Allah ta’ala ciptakan adalah Al Qalam. Allah berkata kepadanya:
“Tulislah!” Al Qalam berkata: “Wahai Rabbku, apa yang harus aku tulis?” Allah
menjawab: “Tulislah takdir segala sesuatu hingga terjadinya hari kiamat!” [HR
Abu Daud (4700). Hadits shahih]
Semua kalian (manusia)
dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya, selama 40 hari masih berupa
nutfah, kemudian menjadi ‘alaqah seperti itu (40 hari juga), kemudian segumpal
darah ini menjadi segumpal daging, seperti itu juga (40 hari), kemudian Allah
utus malaikat, kemudian ditetapkan empat hal: tulislah perbuatannya, dan
rizkinya, dan ajalnya, bahagia atau sengsara (nasib baik atau nasib buruk);
kemudian meniupkan ruh ...
Jawaban
pertanyaan
·
Do’a bisa merubah takdir. Allah yang
menentukan segala sesuatu. Tidak boleh kita mengatakan bahwa tidak perlu
bekerja karena sudah ada takdirnya. Kita menolak takdir dengan takdir. Kita
tolak dengan makan yang juga takdir. Haus itu takdir ditolak dengan minum yang
merupakan takdir. Semuanya atas ketentuan Allah SWT. Do’a adalah ibadah. Kita
tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian. Allah sudah tentukan untuk kita.
Tidak ada satupun yang kita ketahui. Kita berdo’a kepada Allah SWT. Kita minta
kebaikan dunia dan akhirat.
Takdir yang sudah
ditetapkan 50.000 tahun yang lalu ditetapkan kembali saat janin berumur 120
hari.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!