Hal-hal yang dapat merusak investasi - Nouman Ali Khan

Gambar
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ  ۖ  فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا  ۖ  لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا  ۗ  وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ  ‎   Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 264) Kalau Anda memberi dan mengharapkan sesuatu dari pember

Aqidah Arba Mustamir



Oleh: Suriani Jiddy, Lc

Sebagian masyarakat ada yang meyakini Arba Mustamir yaitu hari Rabu terakhir di bulan Safar yang pada bulan ini jatuh pada tanggal 1 Januari 2014 (28 Shafar 1435 H). Keyakinan adanya Arba Mustamir termasuk Tathayyur yaitu merasa bernasiib sial karena melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu. Hubungannya tidak logis dan tidak sahih. Tathayyur ini merupakan keyakinan orang-orang jahiliyah yang diyakini oleh masyarakat kita.

Dalam surat At-Taubah ayat 51:

( 51 )   Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal".

Komentar dari Syeikh Ash Shabuni:

Qul la yusibana illa ma kataballahu lana – sekali-kali tidak akan menimpa kepada kami kebaikan atau keburukan, takut dan harap, sulit (sempit) dan lapang kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan oleh Allah pada kita dan sudah tertulis di sisi Allah atas kita.

Huwa maulana – dia adalah penolong dan penjaga kita

Wa ‘alallahi fal yatawakkalil mu’minin – hendaklah orang-orang beriman menyerahkan urusannya kepada Allah dan sekali-kali janganlah orang-orang beriman itu menggantung dirinya kepada selain dari Allah SWT.

Faidah Ayat:

1.    Semua yang terjadi di alam semesta ini adalah atas kehendak Allah SWT. Tidak ada angka-angka sial, hari-hari sial. Hal itu tidak ada dalam agama kita. Alam ini tidak pernah memberi pengaruh negatif atau positif. Ada anak yang nakal atau sering sakit, ada yang berkeyakinan bahwa nama anaknya tidak sesuai. Penggantian nama di zaman Rasulullah tidak ada kaitan dengan nakal atau sering sakit, tapi berkaitan dengan apa yang terkandung dalam nama tersebut. Ada sahabat yang bernama Zaid si kuda. Nama ini diganti menjadi Zaid yang baik. Penggantian nama ini berkaitan dengan makna yang terkandung dalam nama bukan hal-hal yang tidak rasional.

( 22 )   Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S. Al Hadid, 57: 22)

( 59 )   Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Q.S. Al An’am, 6: 59)

( 70 )   Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (Q.S. Al Hajj, 22: 70)

Allah telah menetapkan takdir semua makhluk sebelum dia menciptakan langit dan bumi, 50.000 tahun. (H.R. Muslim).

“Sesungguhnya makhluk yang pertama Allah ta’ala ciptakan adalah Al Qalam. Allah berkata kepadanya: “Tulislah!” Al Qalam berkata: “Wahai Rabbku, apa yang harus aku tulis?” Allah menjawab: “Tulislah takdir segala sesuatu hingga terjadinya hari kiamat!” [HR Abu Daud (4700). Hadits shahih]

Semua kalian (manusia) dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya, selama 40 hari masih berupa nutfah, kemudian menjadi ‘alaqah seperti itu (40 hari juga), kemudian segumpal darah ini menjadi segumpal daging, seperti itu juga (40 hari), kemudian Allah utus malaikat, kemudian ditetapkan empat hal: tulislah perbuatannya, dan rizkinya, dan ajalnya, bahagia atau sengsara (nasib baik atau nasib buruk); kemudian meniupkan ruh ...

Jawaban pertanyaan
·         Do’a bisa merubah takdir. Allah yang menentukan segala sesuatu. Tidak boleh kita mengatakan bahwa tidak perlu bekerja karena sudah ada takdirnya. Kita menolak takdir dengan takdir. Kita tolak dengan makan yang juga takdir. Haus itu takdir ditolak dengan minum yang merupakan takdir. Semuanya atas ketentuan Allah SWT. Do’a adalah ibadah. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian. Allah sudah tentukan untuk kita. Tidak ada satupun yang kita ketahui. Kita berdo’a kepada Allah SWT. Kita minta kebaikan dunia dan akhirat.

Takdir yang sudah ditetapkan 50.000 tahun yang lalu ditetapkan kembali saat janin berumur 120 hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan