📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Tampirai

Ibu Utih sedang memperbaiki tampirai
Saat menelusuri Handel Semangat, admin melihat seorang nenek, namanya Ibu Utih, yang sedang asyik memperbaiki perangkap ikan. Saat admin menanyakan apa nama perangkap ikan yang sedang dia perbaiki, Ibu Utih menyebutnya "tampirai". Waktu ditanya dimana beliau mempelajari cara pembuatan tampirai ini, beliau menjawab bahwa beliau belajar sendiri dengan bekal "tawakkal". Beliau melakukan hal ini karena panen padinya tidak selalu berhasil. Seperti pada saat ini, padinya tidak bisa tumbuh dengan baik karena terendam oleh air.
Tampirai yang diletakkan di parit
Beliau bercerita bahwa beliau lah yang pertama kali membuat tampirai ini di Handel Semangat. Setelah orang melihat bahwa beliau bisa mendapatkan mulai dari seperempat kilo sampai satu kilo ikan sepat dalam satu tampirai, maka orang-orang lain mulai belajar untuk membuatnya. Tampirai ini terbuat dari kawat yang dibeli di pasar, kemudian dibuat seperti perangkap yang memiliki dua pintu masuk. Tampirai dilengkapi dengan pelampung yang terbuat dari botol aqua sedang agar tidak tenggelam. Parit di sekitar jalan ini cukup dalam karena merupakan bekas galian excavator.
Tampirai di dekat pintu air
Ikan sepat yang didapatkan oleh Ibu Utih ini dikonsumsi sendiri mengingat beliau tidak bisa bertani pada musim air dalam seperti ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan