Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

dr. Mursito Bernostalgia di Kuala Kapuas

dr. Mursito Suprapto, SpPD (kiri) dan istri
Pada hari Minggu, 12 Januari 2014, admin dipanggil oleh istri dari depan rumah. Rupanya ada tamu istimewa. Beliau adalah dr. Mursito Suprapto, SpPD, mantan direktur RSUD Kuala Kapuas dari tahun 1975 sampai 1979. Pada awalnya beliau menanyakan rumah ibu Surati, yang merupakan tetangga depan rumah kami, setelah istri saya mengetahui bahwa beliau adalah senior kami, akhirnya istri saya meminta beliau dan istri untuk singgah dulu di rumah kami.

Beliau mulai bekerja sebagai dokter pertama di Pulang Pisau pada tahun 1973. Beliau merupakan dokter pertama di Pulang Pisau. Waktu itu tinggalnya sekitar 500 meter dari Pelabuhan Cukai, Pulang Pisau. Beliau tidak menempati rumah dinas yang disediakan karena dibelakang rumah tersebut masih hutan dengan kayu yang masih besar-besar.

Ketika bertugas sebagai direktur di RSUD Kuala Kapuas, beliau membuat ruang operasi dan instalasi radiologi. Saat ini kedua bangunan tersebut sudah tidak terurus lagi di bagian belakang Akper Pemkab Kapuas. Saat dinas di rumah sakit, beliau tinggal di rumah dinas yang terletak di Ujung Murung.

Perawat dan bidan senior yang pernah bertugas bersama beliau dulu adalah Ibu Surati, Pak Abya dan beberapa nama lain yang admin tidak kenal.

Setelah meninggalkan Kapuas, beliau melanjutkan pendidikan di Universitas Diponegoro, Semarang, mengambil spesialis penyakit dalam. Kemudian beliau menjadi dosen di Universitas Brawijaya, Malang. Saat ini beliau sudah pensiun dan masih praktek di Griya Spesialis, Jl. Nusakambangan 44, Malang; RS. Panti Waluya (RKZ), Jl. Nusakambangan 56, Malang dan RSI Aisyiyah, Jl. Sulawesi 26, Malang.

Komentar

  1. Saya kenal beliau, karena rumah di ujung murung keluarga kami yg menempati (Alm.dr.Benny Sunartono).. Salam..

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas