Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Pelatihan Magpi di PMI Kabupaten Kapuas

Pada hari Jum'at, 3 Januari 2014 bertempat di Markas Palang Merah Indonesia Kabupaten Kapuas diselenggarakan kegiatan Pelatihan Magpi. Pelatihan ini diberikan oleh pengurus dan diikuti oleh para relawan yang akan menjadi enumerator dalam kegiatan Endline Survey. Dalam Endline Survey yang akan dilaksanakan minggu depan, menggunakan Rapid Mobile Phone-based (RAMP) survey.

Dalam pelatihan ini, para relawan diajarkan bagaimana mendaftar di www.magpi.com. Kemudian setelah itu mereka diharapkan untuk bisa mendownload aplikasi ini melalui Play Store yang ada di Android mereka. Setelah itu mereka diajarkan bagaimana cara membuat formulir di dalam Magpi. Berbagai jenis pertanyaan menggunakan berbagai tipe pertanyaan mulai dari "label", "plain text", "radio button", "check box", bahkan GPS dicoba pada pelatihan ini. Setelah selesai membuat formulir, peserta diajarkan bagaimana mengirim formulir ke semua android yang sudah memiliki aplikasi Magpi melalui email mereka. Setelah itu seluruh peserta mencoba menggunakan formulir tadi dan mengirim hasilnya.

Dalam pelatihan ini, pelatih juga menerima masukan dari peserta, seperti pertanyaan untuk menentukan lokasi dari responden dengan mengirimkan lokasinya melalui GPS. Setelah peserta mengirimkan lokasi dari responden, semuanya dapat melihat melalui Magpi pemetaan dari lokasi responden tersebut dalam sebuah map. Dengan memiliki kemampuan ini, Palang Merah Indonesia dapat menerima "order" untuk melakukan pengumpulan data untuk sebuah survey dengan menggunakan mobile phone.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas