Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Pelatihan Magpi di PMI Kabupaten Kapuas

Pada hari Jum'at, 3 Januari 2014 bertempat di Markas Palang Merah Indonesia Kabupaten Kapuas diselenggarakan kegiatan Pelatihan Magpi. Pelatihan ini diberikan oleh pengurus dan diikuti oleh para relawan yang akan menjadi enumerator dalam kegiatan Endline Survey. Dalam Endline Survey yang akan dilaksanakan minggu depan, menggunakan Rapid Mobile Phone-based (RAMP) survey.

Dalam pelatihan ini, para relawan diajarkan bagaimana mendaftar di www.magpi.com. Kemudian setelah itu mereka diharapkan untuk bisa mendownload aplikasi ini melalui Play Store yang ada di Android mereka. Setelah itu mereka diajarkan bagaimana cara membuat formulir di dalam Magpi. Berbagai jenis pertanyaan menggunakan berbagai tipe pertanyaan mulai dari "label", "plain text", "radio button", "check box", bahkan GPS dicoba pada pelatihan ini. Setelah selesai membuat formulir, peserta diajarkan bagaimana mengirim formulir ke semua android yang sudah memiliki aplikasi Magpi melalui email mereka. Setelah itu seluruh peserta mencoba menggunakan formulir tadi dan mengirim hasilnya.

Dalam pelatihan ini, pelatih juga menerima masukan dari peserta, seperti pertanyaan untuk menentukan lokasi dari responden dengan mengirimkan lokasinya melalui GPS. Setelah peserta mengirimkan lokasi dari responden, semuanya dapat melihat melalui Magpi pemetaan dari lokasi responden tersebut dalam sebuah map. Dengan memiliki kemampuan ini, Palang Merah Indonesia dapat menerima "order" untuk melakukan pengumpulan data untuk sebuah survey dengan menggunakan mobile phone.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan