Roadshow Seminar Kesehatan 11 - DPD PPNI Kabupaten Kapuas

Gambar
  DPD PPNI Kabupaten Kapuas bekerja sama Bapelkes Kalimantan Tengah (Akreditasi A Kemenkes) dengan menyelenggarakan Roadshow Seminar Kesehatan 11 secara offline terbatas 200 peserta. Hari, Tanggal : Sabtu, 1 November 2025 Jam : 07.00 - 14.00 WIB Tempat : DPK PPNI Puskesmas Mandomai Kec. Kapuas Barat Kab. Kapuas Materi & Narsums : Deteksi Dini dalam Memantau Kehamilan  (dr. Butet - Puskesmas Mandomai) Pemeriksaan Kehamilan dan Pertolongan Persalinan di Puskesmas (Bdn. Hj. Halimah, S.ST, MM - Ketua IBI Kapuas) Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Bayi Baru Lahir (Ns. Desrica - RSUD Kapuas) Sasaran Peserta & SKP :   https://siakpel.kemkes.go.id/index.php/Portal/kegiatan/36373033-3134-4038-b535-343437323331   Pendaftaran :  Rp. 50.000,- Transfer ke BRI 018001096934508 DPD PPNI Kabupaten Kapuas   https://forms.gle/3et2MLXvwuJUH43n8 PPNI jaya, KAPUAS barigas, PERAWAT sejahtera

Iming-Iming Ukhrawi dan Kesehatan Hati

Peserta kuliah subuh di Masjid Al Ihsan
Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Tingkat ketergiuran kita pada iming-iming ukhrawi berbanding lurus dengan tingkat kesehatan hati kita.

Contoh iming-iming shalat jama’ah:
1.       Setiap langkah bernilai kebaikan
2.       Setiap langkah akan menghapuskan dosa
3.       Kedudukan dan derajat yang tinggi disisi Allah SWT

Meskipun demikian banyak yang belum tergiur dengan iming-iming dari Allah SWT. 

Tadabbur ayat tentang keutamaan menuntut ilmu

Kata ilmu dalam Al-Qur'an

  1. Disebut nakirah dan ma'rifah : 80 kali
  2. Kata turunan dari ilmu disebut ratusan kali
  3. Kata al albab sebagai ganti dari kata akal : 16 kali
  4. Kata an nuha yang juga berarti akal disebut : 2 kali
  5. 5. Kata turunan dari akal disebut : 49 kali
  6. Kata turunan fikir : 18 kali
  7. Kata turunan fikih : 21 kali
  8. Kata hikmah : 20 kali
  9. Kata burhan (bukti/dalil) : 7 kali
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. Al Mujadilah, 58: 11)

Imam Ibnu Hajar: mukmin yang berilmu lelbih muliia dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang tidak berilmu, karena ketinggian derajat ditentukan oleh ilmu.

Sesungguhnya orang yang beriman akan mendapatkan dengan akhlak mulianya, pahala.

Banyaknya pahala karena  mengajarkan ilmu dan istighfar dari makhluk lain. Sebagaimana orang kaya diwajibkan untuk mengeluarkan zakat, maka zakat orang berilmu adalah mengajarkannya. 

"Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain" (Hadits)

"Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun juga" (Hadits). 

"Keutamaan orang berilmu atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaanku dengan orang yang paling rendah diantara kamu. Sesungguhnya seluruh penghuni langit dan bumi, sampai semut-semut yang tinggal disarangnya, ikan-ikan di laut bershalawat kepada orang yang menyampaikan ilmu." (Hadits)

"Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada Nabi"

Shalawat itu ada tiga macam:
  1. Allah bershalawat artinya Allah memberikan pujian dihadapan para malaikat-Nya, memberikan ampunan dan rahmat kepada Nabi
  2. Shalawat malaikat adalah malaikat memintakan ampunan dan rahmat kepada Allah
  3. Shalawat manusia adalah berdo'a kepada Allah agar diberi ampunan dan rahmat
"Kalau manusia mati maka putuslah amalnya kecuali sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang berdo'a kepada Allah" (Hadits)

"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Ali Imran, 3: 18)

Imam Al-Ghazali: "Lihatlah bagaimana Allah memulai dengan menyebut diri-Nya

Katakanlah samakah orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu (Q.S. Az Zumar, 39: 9)

Katakanlah tambahkanlah aku ilmu (Q.S. Thaha: 114)

Kadang-kadang kita bisa menyediakan waktu untuk kepentingan yang lain, tapi kurang memberikan waktu untuk menuntut ilmu (mengikuti majelis ta'lim).

Jawaban pertanyaan:
Ilmu itu ada yang sebagai tujuan dan sebagai sarana. Kita tidak membedakan antara ilmu dunia dan ilmu    agama. Ilmu yang berguna untuk mencapai tujuan, maka ilmu itu juga bermanfaat. "Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapatkan kebaikan, maka Allah akan memfaqihkannya dalam masalah agama" (Hadits). 

Ilmu yang menjadi tujuan:
  1. Ilmu yang kedudukannya sebagai makanan - wajib dicari yaitu ilmu-ilmu yang berkaitan dengan keseharian kita misalnya ilmu tentang shalat. Shalat tidak sempurna tanpa berwudhu' maka mencari ilmu berwudhu' itu wajib
  2. Ilmu yang kedudukannya sebagai obat - tidak dikonsumsi setiap hari - diminum saat perlu. Misalnya mau pergi haji, kita perlu manasik haji. Kalau dia tidak belajar, maka dia tidak akan bisa melaksanakan haji dengan baik. Demikian juga dengan belajar tentang Ramadhan (Puasa).
  3. Ilmu yang kedudukannya seperti racun. Ini tidak boleh dipelajari. Misalnya ilmu sihir. 
Yusuf Qaradawi: ada ilmu-ilmu yang wajib mempelajarinya secara fardhu kifayah, kalau kita tidak ada yang mempelajarinya, maka kita semua berdosa. 

Ilmu Laduni - ilmu dari sisi Allah. 

Yang disebut ilmu adalah apa-apa yang datang dari sahabat Rasulullah SAW - Imam Al-Auzai

Yang berasal dari sahabat:
  1. Qur'an
  2. Hadits
  3. Pemahaman mereka terhadap Qur'an dan Hadits

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas