Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Hukum Perdukunan Dalam Islam


Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

MUI menetapkan fatwa tentang perdukunan dan peramalan bahwa mereka haram. ‘araf, kahin adalah kata yang biasa digunakan untuk bahwa mereka mengetahui perkara ghaib.

Substansi dari sihir atau praktek perdukunan:
  • Pengakuan mengetahui hal ghaib
  • Mempergunakan bantuan jin/setan

Sebagian masyarakat Malaysia masih menggunakan jasa dukun untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH730 yang hilang. Pencarian Adam Air pun libatkan dukun. Aksi Dukum Menutup Semburan Lumpur Lapindo.

Bahaya Perdukunan
Dukun mengaku bisa mengetahui tentang alam ghaib. Ini adalah penyimpangan aqidah yang paling mendasar, bahkan merupakan kekufuran, karena tidak ada yang mengetahui yang ghaib kecuali Allah.

( 59 )   Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Q.S. Al An’aam, 6: 59)

Dukun dalam menjalankan praktek perdukunannya senantiasa bekerjasama dan meminta pertolongan serta bantuan dari jin dan syetan.

( 6 )   Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Q.S. Al Jin, 72: 6)

Umumnya dukun adalah juga penyihir, sementara sihir adalah dosa besar yang disejajarkan dengan syirik dan para ulama menghukuminya sebagai kekufuran.

Seorang dukun diposisikan seperti nabi dan rasul dalam dua hal:
  • Pertama, ia diminta untuk menyampaikan berita-berita ghaib
  • Kedua, ia sangat ditaati oleh masyarakat yang mempercayainya sebagai seorang nabi dan rasul ditaati atau bahkan lebih dari itu

Dukun adalah pendusta besar, setidak-tidaknya karena tiga hal:
  • Pertama, ia mengaku mengetahui yang ghaib dan ini jelas-jelas adalah kedustaan yang nyata
  • Kedua, pembantunya dari kalangan jin adalah juga tukang dusta sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW
    • Kalau perkataan dukun itu benar maka itu adalah kebetulan
    • Hal ini adalah istidraj karena kita mendapatkan sesuatu saat melakukan maksiat
    • Saat Abu Hurairah menceritakan bahwa dia menangkat jin, maka Rasulullah mengatakan bahwa mereka suka berdusta
  • Ketiga, sejak diutusnya Rasulullah SAW, para jin tidak bisa lagi mencuri berita ghaib dari langit, berbeda dengan jin pada zaman sebelumnya

Thaghut
Karena itu barangsiapa yang ingkat kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Baqarah, 2: 256)

Pemimpin thaghut:
  • Iblis
  • Orang yang suka dikultuskan atau diagung dan dia suka
  • Orang yang mengajak orang lain untuk mengkultuskan dirinya
  • Orang yang mengaku mengetahui perkara-perkara ghaib
  • Orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah SWT

Buku:
  • Sihir dan Guna-Guna Serta Tata Cara Mengobatinya Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah
  • Kesurupan Jin dan Cara Pengobatannya Secara Islam

Hukum Sihir
Imam Malik rahimahullah berkata, “Tukang sihir yang melakukan penyihiran yang tidak dilakukan oleh orang lain untuknya, perumpamaannya adalah seperti apa yang difirmankan oleh Allah Tabara wa Ta’ala di dalam kitab-Nya:

“artinya: Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.  (Q.S. Al Baqarah, 2: 102)

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa orang itu harus dibunuh jika dia sendiri mengerjakan hal tersebut.
Ibnu Qudamah: Hukumnya adalah hukum mati

Al-Qurtubi mengemukakan: “Para ahli fiqih telah berbeda pendapat mengenai hukum tukang sihir dan dzimmi. Imam Malik berpendapat bahwa seorang muslim jika melakukah sihir sendiri dengan suatu ucapan yang dapat menjadikannya kufur, maka di harus dibunuh tanpa harus diminta untuk bertaubat, dan tidak pula taubatnya diterima, kare itu merupakan perbuatan yang dilakukan dengan senang hati seperti orang zindiq atau pelaku perzinahan. Dan karena Allah ta’ala telah menyebut sihir itu sebagai kekufuran melalui firman-Nya:

“artinya: Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir" (Q.S. Al-Baqarah, 2: 102)

Ibnu Mundzir mengemukakan: “Jika ada seseorang yang mengaku bahwa dia telah melakukan sihir dengan ucapan yang mengakibatkan kekufuran, maka dia wajib dibunuh jika dia tidak bertaubat. 

Al-hafidz Ibnu Katsir mengatakan: “Para ulama yang berpendapat tentang kafirnya tukang sihir, telah menjadikan ayat berikut sebagai dalil:

“artinya; Seandainya mereka itu beriman dan bertaqwa...” (Al-Baqarah, 2: 103)

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan sejumlah ulama salaf. Ada yang mengatakan: “Tidak perlu dikafirkan, tetapi hukumannya adalah memenggal lehernya,” sebagaimana yang diriwayatkan Imam Syafi’i dan Ahmad, dimana kedua berkata, “Sufyan bin ‘Uyainah telah mengabarkan, dari ‘Amr bin Dinar, dimana dia telah mendengar Bajalah bin ‘Abadah berkata: “Umar bin Khattab ra telah memutuskan agar kalian membunuh setiap tukang sihir baik laki-laki maupun perempuan.” Lalu kami pun membunuh tiga orang tukang sihir.”

Ringkasan:
Jumhur ulama berpendapat mengharuskan pembunuhan terhadap tukang sihir, kecuali Imam Syafi’i dimana dia menyatakan bahwa tukang sihir tidak harus dibunuh kecuali jika dengan sihirnya itu dia membunuh orang, sehingga dia harus diberikan hukuman qishash.

Jin itu sama persis seperti manusia, ada yang kafir, ada yang beriman, ada yang laki-laki dan ada yang perempuan. Dalam surat Jin ada beberapa sifat mereka: diantara kami ada yang shalih, ada yang tidak shalih (muslim tapi tidak baik menjalankan agamanya) dan ada yang kafir.

Bagaimana kerjasama dengan jin Islam? Tetap tidak boleh, dasarnya: 

( 6 )   Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Q.S. Jin, 72: 6)

Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW syariatnya hanya berlaku untuk umat mereka. Syariat Nabi Muhammad berlaku untuk umat-umat yang lain.

Saat-saat dimana kita dido’akan malaikat:
  • Ketika kita mengucapkan amin yang bersamaan imam
  • Mendo’akan saudaranya
  • Mengajarkan kebaikan

Minta do’a dari orang yang shalih, termasuk tawashul yang dibolehkan menurut pendapat para ulama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas