Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

7 Alasan Untuk Berpuasa


  1. Puasa adalah institusi untuk perbaikan moral dan karakter spiritual. Tujuan dari puasa adalah untuk membantu mengembangkan kemampuan menahan diri, penyucian diri, kesadaran akan adanya Tuhan, perhatian, semangat untuk memperhatikan dan berbagi, cinta kemanusiaan dan cinta Tuhan. Puasa adalah kebiasaan yang mendunia dan diperintahkan oleh semua agama di dunia, dengan lebih banyak pantangan pada sebagian yang lain. Puasa orang Islam berbeda dengan melaparkan diri atau mengabaikan diri sendiri, ia adalah tindakan ibadan dan kepatuhan pada Tuhan, berterima kasih, memaafkan, pelatihan jiwa, dan menguji diri sendiri.
  2. Puasa menanamkan kepada kita kesabaran, tidak mau menang sendiri, dan bersyukur. Saat kita berpuasa kita merasakan kehilangan dan lapar, dan belajar bagaimana menghadapinya dengan sabar. Makna dari pengalaman yang berharga ini dalam konteks sosial dan kemanusiaan adalah bahwa kita lebih cepat dibandingkan yang lain dalam bersimpati pada orang-orang yang tertindas dan membutuhkan di seluruh dunia, dan berusaha memenuhi kebutuhan mereka.
  3. Puasa menanamkan prinsip cinta suci karena bisa seseorang melakukan puasa, kita melakukannya karena cinta kepada Tuhan. Dan seseorang yang mencintai Tuhan, benar-enar seorang yang mengetahui apa itu cinta dan mengapa semua orang di bumi ini harus dicintai dan diperlakukan secara adil, karena Allah.
  4. Puasa meningkatkan semangat manusia dan kesadaran kita terhadap Tuhan. Dia memperkuat kemauan kita ketika kita belajar untuk bangkit diatas keinginan kita yang rendah. Institusi puasa adalah pengalaman unik dan berbagi dalam sejarah manusia. Dari awal kehidupan, manusia sudah berjuang untuk menguasai fisik dan psikologisnya: tubuh dan emosi mereka. Lapar adalah dorongan yang paling kuat yang kita alami. Jadi, bila seseorang secara sengaja mengabaikan sesuatu dalam dirinya yang terus merongrongnya, maka sudah meningkatkan kesadaran mereka diatas badan, pemikiran dan gairah dunia mereka.
  5. Dengan kejelasan dari kesadaran dan ketiadaan gangguan, akan hadir fokus yang lebih baik. Pada bulan Ramadhan, banyak Muslim yang berusaha untuk menhindari menyaksikan TV, mendengarkan musik, dan beberapa aktivitas mengisi waktu luang lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menyisihkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk aktivitas yang lebih produktif seperti pendidikan, lebih banyak mempelajari Islam, kegiatan sosial dan kemanusiaan, dan waktu yang berkualitas dengan keluarga. Ini adalah pengingat tugas kita kepada Tuhan, tujuan kita dan nilai yang lebih tinggi dalam hidup.
  6. Puasa membuat kita menyadari realitas kehidupan dan kematian. Puasa membuat kita menyadari bagaimana bergantungnya hidup kita pada apa yang kita anggap remeh seperti makanan dan minuman. Hal tersebut membuat kita berpikir tentang ketergantungan kita kepada Tuhan dan kasih sayang dan keadilan Tuhan. Lebih dari pada itu, puasa mengingatkan kita tentang kehidupan sesudah mati, yang memiliki pengaruh besar dalam pribadi kita dan pandangan kita terhadap dunia.
  7. Ramadhan adalah bulan yang diberkahi untuk alasan tertentu:  ini sebenarnya adalah bulan dimana Tuhan pertama kali menurunkan firman dan pedoman terakhir-Nya bagi manusia kepada Nabi Muhammad SAW. Pesan ini sudah secara sempurna dijaga baik secara lisan maupun secara tertulis dalam bentuk sebuah kitab, yang disebut Qur'an. Oleh karena itu, Muslim berusaha melakukan pendidikan yang intensif tentang Qur'an terutama pada bulan ini, dan mengevaluasi kehidupan mereka menurut standar dan pedoman yang terkandung didalamnya. 

Sumber: "The Fasting of Ramadan: A Time for Thought, Action, and Change!" - Taha Ghayyur & Taha Ghaznavi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan