MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

7 Alasan Untuk Berpuasa


  1. Puasa adalah institusi untuk perbaikan moral dan karakter spiritual. Tujuan dari puasa adalah untuk membantu mengembangkan kemampuan menahan diri, penyucian diri, kesadaran akan adanya Tuhan, perhatian, semangat untuk memperhatikan dan berbagi, cinta kemanusiaan dan cinta Tuhan. Puasa adalah kebiasaan yang mendunia dan diperintahkan oleh semua agama di dunia, dengan lebih banyak pantangan pada sebagian yang lain. Puasa orang Islam berbeda dengan melaparkan diri atau mengabaikan diri sendiri, ia adalah tindakan ibadan dan kepatuhan pada Tuhan, berterima kasih, memaafkan, pelatihan jiwa, dan menguji diri sendiri.
  2. Puasa menanamkan kepada kita kesabaran, tidak mau menang sendiri, dan bersyukur. Saat kita berpuasa kita merasakan kehilangan dan lapar, dan belajar bagaimana menghadapinya dengan sabar. Makna dari pengalaman yang berharga ini dalam konteks sosial dan kemanusiaan adalah bahwa kita lebih cepat dibandingkan yang lain dalam bersimpati pada orang-orang yang tertindas dan membutuhkan di seluruh dunia, dan berusaha memenuhi kebutuhan mereka.
  3. Puasa menanamkan prinsip cinta suci karena bisa seseorang melakukan puasa, kita melakukannya karena cinta kepada Tuhan. Dan seseorang yang mencintai Tuhan, benar-enar seorang yang mengetahui apa itu cinta dan mengapa semua orang di bumi ini harus dicintai dan diperlakukan secara adil, karena Allah.
  4. Puasa meningkatkan semangat manusia dan kesadaran kita terhadap Tuhan. Dia memperkuat kemauan kita ketika kita belajar untuk bangkit diatas keinginan kita yang rendah. Institusi puasa adalah pengalaman unik dan berbagi dalam sejarah manusia. Dari awal kehidupan, manusia sudah berjuang untuk menguasai fisik dan psikologisnya: tubuh dan emosi mereka. Lapar adalah dorongan yang paling kuat yang kita alami. Jadi, bila seseorang secara sengaja mengabaikan sesuatu dalam dirinya yang terus merongrongnya, maka sudah meningkatkan kesadaran mereka diatas badan, pemikiran dan gairah dunia mereka.
  5. Dengan kejelasan dari kesadaran dan ketiadaan gangguan, akan hadir fokus yang lebih baik. Pada bulan Ramadhan, banyak Muslim yang berusaha untuk menhindari menyaksikan TV, mendengarkan musik, dan beberapa aktivitas mengisi waktu luang lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menyisihkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk aktivitas yang lebih produktif seperti pendidikan, lebih banyak mempelajari Islam, kegiatan sosial dan kemanusiaan, dan waktu yang berkualitas dengan keluarga. Ini adalah pengingat tugas kita kepada Tuhan, tujuan kita dan nilai yang lebih tinggi dalam hidup.
  6. Puasa membuat kita menyadari realitas kehidupan dan kematian. Puasa membuat kita menyadari bagaimana bergantungnya hidup kita pada apa yang kita anggap remeh seperti makanan dan minuman. Hal tersebut membuat kita berpikir tentang ketergantungan kita kepada Tuhan dan kasih sayang dan keadilan Tuhan. Lebih dari pada itu, puasa mengingatkan kita tentang kehidupan sesudah mati, yang memiliki pengaruh besar dalam pribadi kita dan pandangan kita terhadap dunia.
  7. Ramadhan adalah bulan yang diberkahi untuk alasan tertentu:  ini sebenarnya adalah bulan dimana Tuhan pertama kali menurunkan firman dan pedoman terakhir-Nya bagi manusia kepada Nabi Muhammad SAW. Pesan ini sudah secara sempurna dijaga baik secara lisan maupun secara tertulis dalam bentuk sebuah kitab, yang disebut Qur'an. Oleh karena itu, Muslim berusaha melakukan pendidikan yang intensif tentang Qur'an terutama pada bulan ini, dan mengevaluasi kehidupan mereka menurut standar dan pedoman yang terkandung didalamnya. 

Sumber: "The Fasting of Ramadan: A Time for Thought, Action, and Change!" - Taha Ghayyur & Taha Ghaznavi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas